Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dua Perusahaan Milik Djoko Susanto, Alfamart & Alfamidi Ibarat Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohon!

Dua Perusahaan Milik Djoko Susanto, Alfamart & Alfamidi Ibarat Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohon! Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Meskipun secara pendapatan naik, Alfamart mencetak beban yang lebih besar pada periode kali ini sehingga keuntungan perusahaan ikut terpangkas. Beban pokok pendapatan misalnya, angkanya membengkak dari Rp43,33 triliun pada Q3 2019 menjadi Rp44,89 triliun pada Q3 2020. Beban penjualan dan distribusi juga membengkak dari angka Rp9,29 triliun menjadi Rp9,96 triliun. 

Beban umum dan administrasi Alfamart juga bernasib sama, yakni naik Rp1,01 triliun menjadi Rp1,13 triliun. Kemudian, beban lainnya tercatat naik dari Rp36,62 miliar menjadi Rp37,44 miliar. Pada saat yang sama, Alfamart mengantongi pendapatan lainnya yang lebih rendah, yakni dari Rp680,10 miliar menjadi Rp669,26 miliar. Ditambah lagi, bagian atas rugi entitas asosiasi angkanya membengkak dari Rp11,70 miliar menjadi Rp27,49 miliar.

Alfamidi

Ibarat buah jatuh tak jauh dari pohonnya, keuntungan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) juga terpangkas 2,82% dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Per September 2020, MIDI mencetak laba bersih sebesar Rp137,47 miliar. Adapun September 2019 lalu laba bersih MIDI tercatat sebesar Rp141,46 miliar.

Melansir dari laporan keuangan perusahaan, pendapatan pemilik Alfamidi ini melonjak hingga 9,65% dari Rp8,68 triliun pada September 2019 menjadi Rp9,51 triliun pada September 2020. Kontribusi pendapatan makanan tercatat membaik, yakni dari Rp4,97 triliun pada tahun lalu menjadi Rp5,47 triliun pada tahun ini. 

Kenaikan pendapatan juga disumbang oleh bisnis makanan segar, di mana angkanya tumbuh dari Rp1,15 triliun pada Q3 2019 menjadi Rp1,26 triliun pada Q3 2020. Pendapatan dari bisnis nonmakanan juga tercatat membaik, yakni dari Rp2,56 triliun menjadi Rp2,79 triliun. 

Sama halnya dengan Alfamart, beban pokok pendapatan Alfamidi juga membengkak dari tahun ke tahun, yakni sebelumnya Rp6,54 triliun menjadi Rp7,16 triliun. Beban penjualan dan distribusi mengalami kenaikan dari Rp1,76 triliun menjadi Rp2,01 triliun. Beban umum dan administrasi pun demikian, angkanya naik dari Rp166,11 miliar menjadi Rp194,18 miliar. 

Beban lainnya yang ditanggung Alfamidi juga menjadi lebih besar, yakni dari Rp4,05 miliar menjadi Rp6,05 miliar. Pada saat yang sama, pendapatan keuangan terpangkas dari Rp1,24 miliar menjadi hanya Rp976 juta. Untungnya, biaya keuangan tercatat sedikit membaik, yakni dari Rp142,59 miliar menjadi Rp138,84 miliar.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: