Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Generasi Muda Wajib Selektif dalam Berkomentar di Media Sosial

Generasi Muda Wajib Selektif dalam Berkomentar di Media Sosial Kredit Foto: Telkomsel

Terkait konten siapa yang paling sering dikomentari oleh generasi muda usia 15-25 tahun, responden kami memilih inner circle content, atau konten yang diupload oleh orang terdekat mereka. Secara rinci, konten yang diunggah oleh teman atau orang yang dikenal mendapatkan jawaban 59,82%, konten yang diunggah oleh keluarga mendapatkan jawaban 15,85%, konten dari selebritis atau influencer sebesar 14,93%, sedangkan sisanya adalah konten yang diunggah oleh media, komunitas, atau akun anonim. 

“Terkait akun anonim, kemungkinan akan mendapatan komentar relatif lebih kecil karena dari data yang kami dapatkan, hanya 3 dari 1000 orang akan berkomentar di setiap konten akun anonim,” tambah Dyama. 

Instagram DM Jadi Pilihan Berkirim Pesan Instan, Generasi Muda Lebih Sering Matikan Mic dan Kamera Saat Diskusi Virtual Survey yang fokus terhadap perilaku generasi muda Indonesia dalam berkomunikasi di berbagai platform digital juga menemukan bahwa Whatsapp menjadi platform paling populer yang dipilih oleh generasi muda untuk berkirim pesan instan. Dari hasil survey menunjukkan bahwa whatsapp menjadi pilihan bagi 98,25% responden untuk berkirim pesan instan. Sementara itu, Instagram DM (Direct Message) menjadi pilihan tertinggi kedua dengan 72,81%. Di bawahnya secara berturut-turut terdapat Telegram (46%), Facebook Messanger (45%), dan Line (21%).

Untuk pesan instan, terdapat hal yang unik di sini. Instagram yang biasa kita kenal sebagai media sosial berbagi visual baik foto maupun video juga banyak digunakan oleh generasi muda untuk berkirim pesan instan, sama seperti whatsapp atau telegram. Padahal fungsi utamanya adalah berbagi konten visual. 

Selain itu, terkait dengan kebiasaan baru dimana tren penggunaan platform virtual conference baik untuk pekerjaan maupun kelas online, data responden menunjukkan bahwa lebih dari 48% mengaku memilih mematikan microphone dan kamera saat sedang kelas online atau sedang meeting online setiap hari. Sementara itu, 15% responden mengaku menyalakan microphone saja, dan sisanya mengaku menyalakan keduanya. Dari platform video conference, zoom menjadi pilihan terbanyak yang digunakan oleh responden, yaitu mencapai 60,37% disusul oleh Google Meet sebesar 35,85%.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: