Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pakar: Bitcoin Lebih Cocok untuk Penyimpan Nilai dan Media Transfer Kekayaan

Pakar: Bitcoin Lebih Cocok untuk Penyimpan Nilai dan Media Transfer Kekayaan Kredit Foto: Kaspersky
Warta Ekonomi, Jakarta -

Samson Mow dari Blockstream ingin mengalihkan anggapan dari kinerja Bitcoin (BTC) dalam transaksi per detik dan menuju perannya dalam mengantarkan "paradigma keuangan baru", yaitu berfungsi sebagai media tanpa izin untuk penyimpanan dan transfer nilai.

Argumen Mow adalah bahwa "VPTS [nilai yang ditransaksikan per detik] bukan TPS [transaksi per detik]" yang benar-benar diperhitungkan. Penghitungan untuk video tersebut dilaporkan dibuat menggunakan data on-chain oleh editor blog teknik Blockstream yang dikenal dengan "Grubles" di Twitter. Editor juga men-tweet bahwa "Skala Bitcoin baik-baik saja. 1 BTC dapat menyimpan nilai yang tak terbatas".

Baca Juga: Trading Bitcoin Cs Tanpa Perantara, Symblox Tantang UniSwap

Video tersebut, menurut tweet tindak lanjut dari Mow, "terinspirasi oleh video pemasaran XRP bodoh yang membandingkan TPS koin mereka [transaksi per detik] dengan Bitcoin".

Data Blockchain.com menunjukkan bahwa pada 1 Desember, total perkiraan nilai transaksi pada blockchain Bitcoin diperkirakan mencapai US$4,627 miliar (Rp65,6 triliun). Angka ini mencapai US$5,15 miliar (Rp73,1 triliun), mendekati level tertinggi sepanjang masa, pada 5 November.

TPS telah lama disajikan sebagai kelemahan yang diklaim untuk Bitcoin, yang kapasitasnya maksimal pada ambang batas yang lebih rendah daripada koin pesaing seperti Ether (ETH). Terutama pernyataan yang diambil oleh penginjil Bitcoin Cash (BCH) seperti Roger Ver, yang menggembar-gemborkan aset sebagai mata uang yang lebih baik untuk adopsi ritel dalam transaksi skala kecil.

Garis Mow pada Bitcoin konsisten dengan alasan bahwa mereka yang tertarik dengan transaksi sehari-hari dapat menggunakan solusi lapis kedua seperti Lightning Network. Bitcoin itu sendiri, katanya, memiliki tujuan yang sama sekali berbeda.

"Ini lebih merupakan penyimpan nilai dan media transfer kekayaan. Ini bukan sesuatu yang akan Anda gunakan setiap hari dalam pembayaran. Saya telah mengatakan ini sebelumnya, dan orang-orang telah memutarbalikkan dan mengatakan saya benci Bitcoin, tetapi Bitcoin buruk untuk pembayaran," kata Mow dikutip dari Cointelegraph, Kamis (3/12/2020).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: