Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Optimis Ekonomi Jabar Tumbuh 5,5 Persen pada 2021, Asalkan...

BI Optimis Ekonomi Jabar Tumbuh 5,5 Persen pada 2021, Asalkan... Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KpW) Jawa Barat mencatat secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada 2021 diperkirakan tumbuh hingga 5,5 persen.

Tahun 2020 perekonomian Jawa Barat diperkirakan masih tumbuh negatif pada kisaran -1,94% s.d -1,54% (yoy). Sementara pada tahun 2021 diharapkan dapat tumbuh positif, tentu dengan beberapa hal penting yang perlu untuk dipastikan dilaksanakan bersama.

"Dari sisi eksternal, pemulihan pertumbuhan ekonomi global dan volume perdagangan dunia akan memberikan dampak pada peningkatan kinerja ekspor Jawa Barat secara keseluruhan pada tahun 2021," kata Kepala BI Jabar Herawanto pada kegiatan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) yang dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Bandung, Kamis (3/12/2020).Baca Juga: BI Optimis Ekonomi Bakal Pulih di 2021, Asalkan...

Herawanto menilai Investasi juga secara gradual berpotensi meningkat didukung oleh membaiknya business confidence, perbaikan regulasi (Proyek Strategis Nasional dan UU Cipta Kerja), serta relokasi sejumlah perusahaan ke Indonesia yang sebagian besar memilih lokasi di Jawa Barat. 

Sementara itu, capaian Jawa Barat di 2020 di tengah pandemi pada event WJIS 2020 lalu yang mendapat sambutan luar biasa dari para investor dan calon investor dari dalam dan luar negeri, semua hal tersebut berpotensi mengakselerasi investasi yang bersifat multiyears. 

Sedangkan dari sisi domestik, peningkatan keyakinan konsumen dan penghasilan yang lebih baik akan mendorong konsumsi rumah tangga. Diharapkan, konsumsi pemerintah juga akan menjadi daya dorong pemulihan ekonomi Jawa Barat 2021, seiring dengan berlanjutnya stimulus pemerintah dan implementasi program pemulihan ekonomi, serta peningkatan infrastruktur pascapandemi. 

"Semua indikator yang optimistik ini tentunya perlu didukung konsistensi penerapan kebijakan dynamic balancing antara pendekatan kesehatan dan pendekatan ekonomi," tambahanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: