Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa itu Crowdsourcing dan Bagaimana Cara Kerja Sribu.com

Apa itu Crowdsourcing dan Bagaimana Cara Kerja Sribu.com Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Crowdsourcing di Sribu.com adalah tindakan mengambil tugas yang secara tradisional dilakukan oleh karyawan atau kontraktor dan mengalihdayakannya ke beberapa pekerja lepas dalam bentuk panggilan terbuka yang bisa diikuti dan dicoba oleh siapa saja.Baca Juga: Kritis! Debenhams Tutup Toko, 25.000 Pekerjanya Terancam PHK

Di Sribu.com, pekerja lepas dan klien dibentuk menjadi komunitas online, dan komunitas mengirimkan solusi. Lalu, client dapat memilih mana pekerja lepas yang memberikan ide atau hasil kerja terbaik dan memilihnya menjadi solusi final.

Bagaimana cara kerja crowdsourcing?

Crowdsourcing dilakukan melalui job market online seperti sribulancer.com yang menghubungkan peserta dengan tugas yang memenuhi tujuan akhir. Sama halnya dengan bagaimana lebah dalam sarang yang aktif melakukan tugas yang ditentukan untuk tujuan bersama, peserta dalam crowdsourcing memberikan waktu, dedikasi, dan keahlian mereka untuk memecahkan masalah atau menciptakan sesuatu yang baru.Baca Juga: Munas Apjati Resmi Dibuka Presiden Jokowi: Kita Harus Lindungi Pekerja Migran

Bagaimana crowdsourcing digunakan sebagai solusi ideation?

Perusahaan dan organisasi yang ingin mengumpulkan ide terkait produk, proses, kebijakan, pasar, dan lainnya dapat memanfaatkan sekumpulan pekerja lepas untuk mendapatkan ide tentang solusi untuk proyek tertentu. Ada banyak kebenaran dalam gagasan bahwa orang banyak secara keseluruhan lebih pintar daripada orang paling cerdas di dalamnya karena kebijaksanaan kolektif dapat mengidentifikasi solusi dan peluang yang mungkin terlewatkan oleh seseorang. Akibatnya, ketika crowdsourcing digunakan sebagai solusi ideasi, organisasi sering kali mendapatkan keuntungan dari wawasan yang tidak pernah mereka antisipasi.

"Banyak pekerjaan digital dan nondigital yang harus dilakukan di sebuah perusahaan. Misalnya butuh penerjemah dokumen bahasa Inggris atau membuat press release, namun perusahaan tidak memiliki keahlian atau budget untuk merekrut karyawan in-house," kata CEO Sribulancer, Ryan Gondokusumo, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/12/2020).

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: