Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Sukses Petani Milenial Jatu Barmawati Jadi Inspirasi di Program YESS

Kisah Sukses Petani Milenial Jatu Barmawati Jadi Inspirasi di Program YESS Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berbagai cara terus dilakukan Kementerian Pertanian untuk melakukan regenerasi petani. Salah satunya melalui program YESS. Dalam program ini, kisah-kisah sukses petani milenial diangkat ke permukaan. Salah satunya kisah Jatu Barmawati yang sukses menjadi eksportir.

Jatu Barmawati terlahir dari seorang petani di pinggiran Lampung. Wanita berusia 29 tahun ini menjalani profesi yang mampu membuatnya menjadi sarjana pertanian di salah satu kampus di DI Yogyakarta. 

Anggapan miring terhadap profesi petani yang identik dengan kuno, kotor, kumuh, tidak menghasilkan banyak uang berhasil ditepis oleh Jatu Barmawati. Ia menjelma menjadi seorang wirausaha pertanian milenial yang telah sukses mengekspor manggis ke wilayah Eropa.  

Baca Juga: Miliki Berbagai Keunggulan, Program YESS Jadikan P4S Tutung Pandang BDSP

Jatu bahkan bertekad menjawab tantangan yang umumnya menganggap pekerjaan pertanian dilecehkan, terlebih lagi untuk seorang wanita.

"Setelah saya lulus kuliah, image miring  profesi petani menjadi tantangan, motivasi dan juga peluang untuk dapat mengembangkan diri saya pribadi dan mengubah mindset orang sekitar," kisah Jatu.

Menurutnya, pertanian itu sustainability sexy, semakin ditekuni semakin penasaran dan menggairahkan.

Awalnya, Jatu memberanikan terjun ke dunia pertanian karena melihat usaha pertanian yang dikelola ayahnya. Dari itulah ia pun tergugah melanjutkan pendidikannya di jurusan pertanian hingga akhirnya mampu menjadi eksportir wanita muda yang bisa dibilang sukses.

Bersama rekannya, Jatu memulai usaha dengan membuat tiga pilar kegiatan, yaitu edukasi, RnD serta pengabdian masyarakat. Beberapa event pun diselenggarakan seperti Little Farmers Academy, Earth Camp, serta Healthy Hangout Bazaar.

Dari berbagai kegiatan tersebut, komunitas Agriculture Youth Organization-Community (AYO) membuat suatu gerakan untuk mengembangkan produk-produk anggotanya melalui AYOMart sebagai sayap mandiri dalam fund rising. "Profit yang ada dari AYOMart kemudian untuk kegiatan sosial tim kami," ujarnya. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: