Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Properti 2020: Dari Optimisme Tinggi, Dihantam Pandemi, hingga Sinyal Bangkit di 2021

Industri Properti 2020: Dari Optimisme Tinggi, Dihantam Pandemi, hingga Sinyal Bangkit di 2021 Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri properti nasional bergerak dengan penuh dinamika sepanjang tahun 2020 ini. Fokus pemerintah dalam memudahkan akses kepemilikan rumah menjadi bekal optimisme bagi pasar properti saat memasuki tahun 2020. Namun, pandemi Covid-19 yang datang tanpa diundang menahan optimisme tersebut. 

Country Manager Rumah.com, Marine Novita, menjelaskan bahwa sejatinya optimisme pada awal tahun 2020 mulai terbentuk ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan yang berfokus kepada mempermudah kepemilikan rumah bagi konsumen menengah ke bawah. Beberapa kebijakan tersebut direalisasikan melalui program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), rumah subsidi, dan program sejuta rumah.  Baca Juga: Meski Penjualan Properti Melambat, Ciputra PD Bakal tembus Target Tahun Ini

Belum berhenti sampai di sana, pemerintah juga kemudian beralih fokus untuk menggerakkan investasi dan pasar menengah ke atas melalui kebijakan elonggaran pajak barang mewah (PPnBM) dan relaksasi Loan to Value (LTV) untuk pembelian rumah kedua dan seterusnya yang akhirnya turut membangun optimisme industri properti pada awal tahun 2020. Namun, covid-19 yang mewabah di seluruh dunia sejak Maret lalu harus menahan optimisme tersebut.  Baca Juga: Meski Pandemi, Penyaluran Kredit Properti Tumbuh 3,1%

"Indikasi dampak pandemi terhadap pasar properti nasional tercermin lewat turunnya indeks suplai properti pada kuartal pertama 2020, di mana secara tahunan biasanya mengalami kenaikan pada kuartal pertama setiap tahunnya dibandingkan kuartal keempat tahun sebelumnya," pungkasnya dalam paparan akhir tahun Rumah.com dilansir pada Selasa, 8 Desember 2020.

Dalam paparan tersebut dikatakan bahwa Rumah.com Indonesian Property Market Index untuk indeks suplai properti (RIPMI-S) mengalami penurunan hingga 7% pada kuartal pertama tahun 2020 yang sekaligus menjadi awal masuknya pandemi Covid-19. Meskipun begitu, sinyal kebangkitan industri properti mulai muncul pada penghujung tahun 2020. Hal itu tercermin dari RIPMI-S yang menunjukkan tren positif. Rumah.com mencatat, indeks suplai mengalami kenaikan 9,9% secara kuartalan dan 24,9% secara tahunan.

"Indeks suplai secara tahunan pada kuartal ketiga 2020 berada di angka 144,7 atau naik sebesar 24,9% (yoy). Ini sekaligus menjadi indeks tertinggi dalam lima tahun terakhir," sambungnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: