Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perluas Inklusi Keuangan, RI Kantongi Pinjaman Rp7,06 Triliun

Perluas Inklusi Keuangan, RI Kantongi Pinjaman Rp7,06 Triliun Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Pembangunan Asia (ADB) menyetujui pemberian pinjaman US$500 juta atau setara Rp7,06 triliun kepada Indonesia sebagai bagian dalam program meningkatkan akses keuangan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah, serta kelompok marjinal seperti perempuan dan kaum muda.

Spesialis Sektor Keuangan ADB untuk Asia Tenggara, Poornima Jayawardana, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendukung inklusi keuangan di Indonesia melalui berbagai program sejak 2002. Saat itu, ADB mulai membantu mengembangkan sektor pembiayaan mikro guna meningkatkan akses ke pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah.

Baca Juga: Dukung Akses Listrik di Indonesia Timur, ADB Pinjami PLN Rp8,4 Triliun

"Inklusi keuangan akan berperan penting dalam pemulihan Indonesia dari pandemi penyakit virus corona (Covid-19). Akses yang lebih setara dan efisien ke produk dan layanan keuangan dapat memitigasi dampak ekonomi dan sosial dari pandemi, membangun kembali penghidupan, dan bersiap menghadapi guncangan ekonomi di masa mendatang," kata dia pada Rabu (9/12/2020).

Poornima mengatakan, penyediaan layanan keuangan bagi seluruh penduduk Indoensia merupakan tantangan bagi negara yang memiliki keragaman geografis dan budaya demikian besar. Selain itu, masih ada perbedaan yang signifikan untuk akses ke produk-produk keuangan antardaerah dan antarkelompok penduduk.

"Pandemi Covid-19 juga memperburuk situasi finansial karena masyarakat yang tidak memiliki akses ke layanan keuangan biasanya tidak memiliki tabungan atau akses ke pinjaman untuk bertahan di tengah kemerosotan ekonomi," tegasnya.

Data survei nasional inklusi keuangan yang diadakan oleh Dewan Nasional Keuangan Inklusif menunjukkan bahwa persentase orang dewasa di Indonesia yang memiliki rekening bank meningkat, dari 35% pada 2016 menjadi 56% pada 2018.

Meskipun mengalami kemajuan, Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: