Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rakyat Brasil dan Maroko Gak Perlu Bayar untuk Vaksin, Semua Gratis dari Pemerintah

Rakyat Brasil dan Maroko Gak Perlu Bayar untuk Vaksin, Semua Gratis dari Pemerintah Kredit Foto: Antara/REUTERS/Tatyana Makeyeva
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemimpin dua negara dari benua berbeda, Maroko dan Brazil, awal pekan ini mengumumkan kabar gembira bagi rakyat masing-masing. Warga di dua negara itu dijanjikan bakal mendapat vaksin COVID-19 secara gratis demi mengatasi pandemi mematikan itu secara efektif. 

Di Maroko, misalnya, Raja Mohammed VI, memerintahkan agar semua warga Maroko menerima vaksin virus corona secara gratis, kata istana kerajaan pada Selasa (8/12/2020).

Baca Juga: Gandeng Perusahaan AS, Bio Farma Sediakan 30 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Maroko berencana untuk meluncurkan vaksin Sinopharm China dalam beberapa minggu mendatang, segera setelah uji coba fase tiga selesai, Perdana Menteri Saad Dine El Otmani mengatakan kepada Reuters.

Negara tersebut juga telah memesan dosis vaksin dari AstraZeneca dan sedang dalam pembicaraan dengan pengembang vaksin lainnya, katanya. Hingga Selasa, Maroko, dengan populasi sekitar 36 juta, telah mencatat 384.088 kasus terkonfirmasi dan 6.370 kematian. Negara tersebut juga memiliki sekitar 40.000 kasus aktif.

Brazil pun demikian. Pemerintah Negeri Samba itu akan menawarkan vaksin COVID-19 kepada semua warga Brazil secara gratis saat regulator kesehatan Anvisa memberikan persetujuan ilmiah dan hukum, Presiden Jair Bolsonaro mengatakan, Senin (7/12/2020).

Dalam unggahan di Twitter, Bolsonaro juga mengatakan kementerian ekonomi telah meyakinkannya bahwa tidak akan ada kekurangan sumber daya untuk memberikan vaksin kepada semua orang yang menginginkannya.

"Setelah disertifikasi oleh @anvisa_oficial (pedoman ilmiah dan aturan hukum), @govbr akan menawarkan vaksin untuk semua, gratis dan tidak wajib," cuit Bolsonaro.

Cuitan Bolsonaro muncul segera sebelum presiden pusat biomedis Institut Butantan Sao Paulo, Dimas Covas, mengatakan semua data yang diperlukan untuk vaksin CoronaVac yang dikembangkan oleh China Sinovac Biotech Ltd telah atau akan segera dikirim ke regulator kesehatan Anvisa.

Dia mengharapkan Anvisa menyetujuinya, terlepas dari badai politik antara Bolsonaro dan Gubernur Sao Paulo Joao Doria mengenai vaksin yang bersaing.

"Saya ingin berpikir bahwa tidak ada masalah politik yang lebih besar dari kehidupan masyarakat," kata Covas dalam wawancara dengan GloboNews.

Doria mengatakan sebelumnya pada Senin bahwa negara bagian terpadat di negara itu berencana untuk mulai memvaksinasi populasinya terhadap COVID-19 pada 25 Januari, pemerintah federal mengharapkan meluncurkan rencana imunisasinya sendiri setidaknya sebulan kemudian.

Linimasa ambisius Doria datang meskipun vaksin Sinovac belum disetujui oleh Anvisa.

Doria sering berselisih soal vaksin dengan Bolsonaro, seorang kritikus China yang agresif yang tanpa dasar memecat kandidat Sinovac karena kurang dipercaya.

Peluncuran awal yang sukses akan menandai kemenangan politik yang signifikan bagi Doria, seorang politisi kanan-tengah yang diperkirakan akan mencalonkan diri melawan Bolsonaro dalam pemilihan presiden 2022.

Brazil memiliki jumlah kasus virus corona tertinggi ketiga di dunia dengan lebih dari 6,6 juta, dan jumlah kematian kedua dengan total lebih dari 177.000.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: