Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Targetkan Pembangkit Listrik EBT 10 GW pada 2026

Pertamina Targetkan Pembangkit Listrik EBT 10 GW pada 2026 Kredit Foto: Pertamina EP
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Power Indonesia (PPI) menargetkan memiliki pembangkit listrik energi bersih dengan kapasitas terpasang 10 ribu megawatt (MW) atau 10 gigawatt (GW) pada 2026.

Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PPI, Ernie D Ginting, mengatakan bahwa Pertamina berkomitmen untuk meningkatkan kontribusi energi bersih dalam mendukung pemerintah mencapai target energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi.

Baca Juga: Dirut Pertamina Masuk Daftar Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia

"Untuk mewujudkan target tersebut, perusahaan mengidentifikasi tiga tantangan utama yang perlu dicarikan solusinya bersama-sama seluruh pihak, yaitu komersialisasi, lahan, dan pembiayaan investasi," kata Ernie dalam keterangan resmi, Rabu (9/12/2020).

Tantangan pertama adalah pengembangan geotermal: sebagai pengelola Wilayah Kerja Panas Bumi terbesar di Indonesia, perusahaan perlu terus mengupayakan melalui skema Independent Power Producer (IPP). Kedua, pengembangan PLTS: mana Pertamina juga akan membangun PLTS di area yang memiliki radiasi matahari yang tinggi dan menjalin kemitraan untuk membangun solar cell manufacture.

Ernie menuturkan, salah satu isu dalam membangun PLTS adalah persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Hal ini penting sehingga rencana membangun solar cell manufacture diharapkan bisa menurunkan harga jual listrik dari PLTS dan meningkatkan TKDN tersebut.

Ketiga, pengembangan biofuel: Pertamina juga mendukung pemerintah untuk memproduksi biodiesel, bahkan lebih dari B30 dan menuju B100 melalui green refinery dan CPO processing.

"Kami juga akan membangun battery manufacturing dengan partnership bersama battery technology provider dan BUMN lain. Kami akan gunakan distribusi Pertamina yang sangat ekstensif ini untuk membangun battery swapping and charging infrastruktur mengingat ke depannya EV akan bertumbuh," tutur Ernie.

Pertamina juga mengembangkan DME untuk mengurangi ketergantungan terhadap LPG yang 70 persen di antaranya berasal dari impor.

"Ini adalah beberapa inisiatif Pertamina untuk mendukung perkembangan EBT dan mencapai target bauran energi pemerintah," tuturnya.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: