Setelah Facebook Kena Gugat, Instagram dan Facebook Messenger Down

Warta Ekonomi, Jakarta -

Tak lama setelah Facebook kena gugatan hukum dari Komisi Perdagangan Federal (FTC) dan berbagai negara bagian Amerika Serikat (AS), dua layanan raksasa media sosial (medsos) itu mengalami gangguan.

Ya, pada Kamis (10/12/2020), Instagram dan Facebook Messenger down alias mengalami masalah; menuai protes dari para penggunanya. Mereka meluapkan kekesalan di Twitter.

Berdasarkan pantauan Warta Ekonomi terhadap situs Down Detector, ada 921 laporan masalah di Instagram dan 4.330 laporan masalah Facebook Messenger hingga pukul 20.15 WIB.

Baca Juga: Sulit Kirim Pesan dan Tak Bisa Live dengan Pengguna Lain, Apakah Instagram Error?

Baca Juga: Petugas Perbatasan Kanada: FBI Ngotot Banget Minta Hasil Interogasi Putri Miliarder China

61% masalah di Instagram terjadi di beranda/timeline (61%), lalu Instagram Story (19%), dan situs Instagram (18%). Ada pula pengguna yang mengaku tak bisa menggelar siaran langsung (live) bersama pengguna lainnya.

Tidak hanya di Indonesia, masalah di Instagram juga terjadi bagi pengguna Malaysia, Australia, India, Uni Emirat Arab, Jerman, Prancis, Hungaria, Turki, Polandia, bahkan Spanyol,

Sementara di Facebook Messeger, masalahnya meliputi: sulit menerima/mengirim pesan (50%), koneksi ke peladen/server (30%), dan sulit login. Masalah tersebut paling banyak menimpa pengguna di Filipina, Australia, Thailand, Prancis, Polandia, dan Amerika Serikat.

Sekadar informasi, FTC dan koalisi 46 negara bagian AS baru saja menuntut Facebook atas tuduhan monopoli dan dominasi industri lewat strategi 'beli atau matikan bisnis saingan', melansir laporan Reuters.

Facebook Inc terancam harus menjual WhatsApp dan InstagramGugatan hukum itu mempermasalahkan pembelian Instagram dan WhatsApp oleh Facebook beberapa tahun lalu. Karena hal itu, Facebook Inc terancam harus menjual WhatsApp dan Instagram.

Setelah kabar tuntutan itu mengudara, saham Facebook turun 3%; sebelum akhirnya merugi saat penutupan waktu setempat, dengan penurunan 1,9%.