Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

ADB Proyeksi Pertumbuhan Indonesia 2020 Minus 2,2%

ADB Proyeksi Pertumbuhan Indonesia 2020 Minus 2,2% Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini dari sebelumnya minus 1% menjadi minus 2,2%. Sementara pada 2021, lembaga donor ini memperkirakan pertumbuhan ekonomi naik menjadi 4,5%.

Dalam laporan "Asian Development Outlook 2020 Update", ADB memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Asia Tengggara menjadi 4,4% dari proyeksi sebelumnya minus 3,8%.

Baca Juga: Potensi Ekonomi Digital RI Tinggi, Ironisnya Akses Internet Masih Jomplang

Sementara untuk 2021, ADB memangkas proyeksi menjadi 5,2% dari proyeksi sebelumnya 5,5%. ADB mengungkapkan bahwa penurunan proyeksi pertumbuhan ditujukan bagi Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Hal ini sebagai dampak Covid-19 yang  menghambat pemulihan ekonomi.

"Sementara itu, keberhasilan membuka kembali perekonomian menunjukkan prospek pertumbuhan yang lebih baik bagi Brunei Darussalam, Thailand, dan Vietnam. Prakiraan tidak berubah untuk Kamboja, Republik Demokratik Rakyat Laos, Myanmar, Singapura, dan Timor-Leste," tulis ADB dalam laporannya.

Perekonomian Indonesia mengalami kontraksi sebesar 3,5% di kuartal ketiga. ADB menilai, kondisi makin memperdalam kontraksi di tiga kuartal pertama 2020 menjadi 2%. Konsumsi dan investasi swasta telah menurun lebih jauh sejak terjadinya pembatasan pergerakan.

Di sisi lain, tingkat pengangguran melonjak menjadi 7,1% pada Agustus 2020, tertinggi sejak Agustus 2017. Covid-19 telah memengaruhi hampir 30 juta orang melalui pengurangan jam kerja, penangguhan pekerjaan, atau kehilangan pekerjaan.

"Dengan kelemahan yang berkelanjutan, PDB diperkirakan akan berkontraksi sebesar 2,2% pada tahun 2020 sebelum kembali ke pertumbuhan pada tahun 2021, sebesar 4,5%," kata ADB.

Sementara itu, meningkatnya kepercayaan konsumen dan belanja di bawah program pemulihan ekonomi akan mendukung pertumbuhan pada tahun 2021. Di sisi lain, investasi akan mendapat manfaat dari reformasi yang sedang berlangsung untuk memperbaiki iklim bisnis dan untuk meningkatkan perdagangan melalui keanggotaan dalam Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: