Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Kabar Kesiapan Jaringan 5G di Indonesia? Pak Menkominfo Buka Suara

Apa Kabar Kesiapan Jaringan 5G di Indonesia? Pak Menkominfo Buka Suara Kredit Foto: Getty Images
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bagaimana kesiapan jaringan 5G di Indonesia? Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), pemerintah tengah berusaha mempercepat alokasi spektrum 5G.

Menurut Kemenkominfo, upaya itu dapat menyokong pemenuhan kebutuhan spektrum frekuensi 2.047 MHz untuk jaringan seluler--baik 5G maupun 4G LTE pada 2024 di setiap lapisan.

"Begitu penting menanam dan menumbuhkan kembali spektrum 5G guna memenuhi permintaan spektrum frekuensi 2.047 MHz," ujar Menkominfo Johnny G. Plate dalam gelaran International Virtual Conference: Indonesia 5G Roadmap & Digital Transformation, dikutip Jumat (11/12/2020).

Baca Juga: Wah, Xiaomi Akan Rilis HP 5G dengan Harga Rp2 Jutaan, yang Benar??

Baca Juga: Sujiwo Tejo Sindir Menkominfo Johnny G Plate: Akun Medsos Saya Jangan Diblokir Pak

Adapun, berikut ini sejumlah kandidat frekuensi tiap lapisan:

- Lapisan cakupan (kurang dari 1GHz): 700/800/900 MHz;

- Lapisan kapasitas (1-6 GHz): 1.8/2.1/2.3/2.6/3.3/3.5 GHz;

- Lapisan data super (lebih dari 6 GHz): 26/28 GHz.

Lebih lanjut, pemerintah mengklaim sudah menggelar 10 uji coba jaringan 5G sejak 2017-2019 demi mengidentifikasi potensi pemanfaatan dan penggunaan layanan 5G.

Bentuk uji coba itu mencakup: pembelajaran jarak jauh dengan interaksi holografik, internet of things (IoT) kota pintar, operasi jarak jauh, hingga kendawaan swakemudi pada Asian Games 2018. "Pada 2020, Indonesia coba fokus uji coba ke-11 demi menjajaki potensi koeksistensi antara fixed satellite service (FSS) dan jaringan 5G di pita 3,5 GHz," imbuh Johnny.

Selain kabel serat optik, Indonesia juga berupaya menggunakan optimal microwave link sebagai alternatif. Karena, frekuensi e-band (70-80 GHz) dan v-band (60GHz) juga mampu menyediakan kapasitas tinggi untuk jaringan pita lebar.

Penerapan 5G Tahap Awal

Karena penerapan 5G butuh anggaran modal besar, khususnya dari segi ekosistem digital canggih dan small-cell densification 5G, Johnny mengungkapkan, ibu kota baru berpotensi menjadi titik awal jaringan 5G Indonesia.

"Selain sejumlah kawasan industri dan area publik, dengan lalu lintas tinggi juga dimungkinkan," tambah Johnny.

Sekadar informasi, hingga saat ini, Kemenkominfo mengaku sudah membangun kabel serat optik lebih dari 348 ribu kilometer di darat dan bawah laut. Di dalamnya juga termasuk lebih dari 12 ribu kilomoter tulang punggung serat optik Palapa Ring di wilayah 3T.

Tak cuma itu, lebih dari 500 ribu base transceiver station (BTS) juga sudah berdiri; menggunakan 9 satelit demi kebutuhan konektivitas domestik. "Kami juga berniat meluncurkan satelit Satria 1 pada kuartal III 2023," ujar Johnny lagi.

Rangkaian pembangunan infrastruktur itu salah satu upaya menyiapkan jaringan 5G di Tanah Air, begitu menurut politisi asal Partai Nasdem tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: