Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pesan Dokter Raisa saat Vaksin Tiba: Masyarakat Tetap Patuhi Prokes

Pesan Dokter Raisa saat Vaksin Tiba: Masyarakat Tetap Patuhi Prokes Kredit Foto: Twitter/andimahfu_ri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro mengimbau masyarakat tetap disiplin terhadap protokol kesehatan (prokes) kendati saat ini vaksin virus corona telah tiba di Indonesia.

Kedisiplinan terhadap prokes amat diperlukan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Sebab, meskipun vaksin sudah tiba, barang itu tidak bisa langsung dipakai.

Baca Juga: Fasilitas Rp140 Triliun dari ADB Bantu Akses dan Distribusi Vaksin COVID-19

Vaksin tersebut masih harus menunggu uji klinis fase 3 rampung dilaksanakan serta menanti terbitnya izin penggunaan darurat atau Emergency Use of Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Kepala Badan POM dr Penny Lukito sudah menegaskan bahwa izin penggunaan darurat akan diberikan dengan tetap mengedepankan prinsip keamanan dan khasiat yang terbukti efektif mmebangun kekebalan tubuh terhadap virus Sars-Cov2 penyebab Covid-19 ," ucap Reisa melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Reisa menuturkan, saat ini vaksin tersebut disimpan dengan aman dan dalam suhu yang terjaga. Hingga nanti distribusi vaksin ke seluruh Indonesia akan diawasi menggunakan teknologi tinggi agar tepat sasaran.

Bagi masyarakat yang sudah masuk daftar penerima, akan mulai divaksin. Tahap pertama akan diberikan kepada kelompok yang berisiko tinggi tertular Covid-19 . Yaitu para tenaga kesehatan dan aparat yang membantu proses penelusuran, pengujian dan perawatan pasien Covid-19.

"Sebagai lini pertahanan terakhir, tentunya mereka harus dilindungi segera," imbuh Reisa.

Sedangkan bagi masyarakat yang belum divaksin, Reisa mengajak masyarakat sama-sama mencegah penularan Covid-19. Caranya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan. Karena vaksin bukan satu-satunya cara mencegah penularan.

Para ahli saat ini katanya mulai khawatir di dalam tubuh orang yang tertular. Fenomena ini dinamakan kondisi long Covid-19 , suatu gejala yang masih dialami seseorang, baik yang dialami penyintas, maupun pasien-pasien yang masih mengalami gejala-gejala seperti saat terinfeksi Covid-19.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: