Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pandemi, Kinerja BTN Q3 2020 Masih Bertumbuh

Pandemi, Kinerja BTN Q3 2020 Masih Bertumbuh Kredit Foto: BTN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi menjadi tantangan tersendiri di sektor perbankan. Banyak bank yang harus memberikan restrukturisasi kredit selama pandemi akibat dampak pandemi kepada peminjam.

Kendati begitu, PT Bank Tabungan Negara Tbk masih mencatatkan kinerja yang positif di kuartal ketiga (Q3) tahun 2020. Realisasi kredit BTN dari Januari hingga November 2020 menunjukkan peningkatan dari bulan ke bulan.

Baca Juga: Per November 2020, PNM Cetak Laba Rp260 Miliar

"Pandemi berpengaruh signifikan terhadap kinerja kredit. Namun demikian, kredit perumahan terutama KPR Subsidi masih dapat tumbuh 8% (yoy) dan tren realisasi kredit menunjukkan peningkatan," kata Pahala N Mansury dalam acara temu direksi Bank BTN, Jumat (11/12/2020).

Realisasi kredit perusahaan tercatat mencapai Rp1.876 miliar pada April 2020. Di bulan November, angka tersebut tumbuh hingga Rp5.040 miliar. Sementara dari sisi kredit macet, Non Performing Loan (NPL) dari perusahaan mampu ditekan selama pandemi.

Tercatat, pada rasio NPL Gross Bank BTN di Q1 sebanyak 4,91% yang kemudian berhasil ditekan di kisaran 4,39% pada November 2020. Di sisi rasio NPL Nett, perusahaan mencatatkan 2,96% di Q4 tahun 2019. Angka tersebut turun menjadi 2,16% di November 2020.

Digital banking perusahaan juga menuai kinerja yang positif selama pandemi. "Sampai dengan September 2020, user mobile banking BTN meningkat menjadi 1,37 juta member (tumbuh 27% yoy) dengan nilai transaksi Rp9,3 triliun," tukas Pahala.

Kemudian, hingga September 2020, user internet banking BTN meningkat menjadi 553 ribu member (tumbuh 131,5% yoy) dengan nilai transaksi Rp692 miliar. Perusahaan juga mengembangkan Mobile Apps BTN Properti sebagai inovasi untuk mengembangkan pasar KPR di segmen milenial.

"Sampai dengan September 2020, BTN telah merealisasikan KPR melalui BTN Properti sebanyak 3.809 unit atau Rp1,2 triliun," pungkas Pahala.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: