Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perekonomian Belum Stabil, Target Laba Bersih BPII Turun Dibandingkan Perolehan Tahun 2013

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII) pesimis terhadap hasil perolehan labanya sepanjang tahun 2014 ini. Perseroan memperkirakan laba bersih di tahun ini akan lebih rendah dibandingkan laba bersih sepanjang tahun 2013 lalu.

Direktur Utama BPII Rudi Setiadi mengatakan laba perseroan tahun ini akan hanya mencapai Rp 28 miliar atau turun sebesar Rp 4 miliar dari Rp 32 miliar.

"Tahun lalu laba bersih Rp 32 miliar karena masih ada dua anak usaha yang menggantung di Batavia Prosperindo," katanya di Jakarta, Selasa (8/7/2014).

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa meski keadaan ekonomi di Tanah Air masih belum kondusif, tetapi perseroan tetap optimis target tersebut dapat tercapai.

"Kami sampai dengan Mei 2014 ini telah mengantongi laba bersih sebesar Rp 15,5 miliar. Kami optimis target Rp 28 miliar dapat tercapai di tahun ini," tambahnya.

Pada hari ini perseroan baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam menjalankan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan akan memperoleh dana segar sebanyak-banyaknya Rp 75 miliar. Rencananya, dana hasil IPO akan digunakan sebesar 50% untuk divestasi induk dan sisanya sebesar 50% lagi akan dialokasikan untuk pengembangan anak usaha perseroan.

Menurut Rudi, kedua anak usaha yang akan disirami dana hasil IPO, yakni Batavia Prosperindo Sekuritas yang bergerak brokerate jasa perantara efek dan divisi manajer investasi. Ia menuturkan anak usaha yang bergerak di bidang manajemen investasi saat ini telah memiliki berbagai produk reksa dana seperti fix income, terproteksi, dan lain-lain. Namun, pihaknya akan terus menambah portofolio investasi bagi investor dengan akan terus meluncurkan produk-produk reksa dana baru dengan adanya penambahan modal tersebut.

"Namun, dalam meluncurkan produk reksa dana baru kami tetap harus melihat perkembangan pasar dan kebutuhan investor terlebih dahulu. Kami berniat untuk terus meningkatkan produk reksa dana baik yang openendid dan terproteksi," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: