Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketika Wabah Menjadi Berkah, Keuntungan Perusahaan Ini Nilainya Bertambah-Tambah!

Ketika Wabah Menjadi Berkah, Keuntungan Perusahaan Ini Nilainya Bertambah-Tambah! Kredit Foto: Taufan Sukma
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi Covid-19 yang mewabah hampir sepanjang tahun 2020 menjadi peluang tersendiri bagi perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan, tak terkecuali PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK). Produsen cetakan sarung tangan karet ini bahkan berhasil menambah pundi-pundi keuntungan hingga puluhan miliar rupiah.

Dilansir dari laporan keuangan perusahaan, Mark membukukan keuntungan bersih senilai Rp90,95 miliar pada kuartal ketiga tahun 2020. Nilai tersebut melonjak hingga 38,88% dari laba bersih kuartal III 2019 lalu yang hanya Rp65,49 miliar. Kenaikan laba tersebut sejalan dengan semakin besarnya penjualan yang dikantongi Mark dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Baca Juga: Rupiah Hari Ini, 14 Desember 2020: Berdarah-Darah Lawan Mata Uang Dunia

Per September 2020, Mark mencatatkan penjualan sebesar Rp344,47 miliar. Angka tersebut 28,91% lebih besar dari penjualan pada September 2019 lalu yang hanya Rp267,21 miliar. Penjualan lokal menyumbang nilai sebesar Rp45,69 miliar pada Q3 2020 atau naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp15,99 miliar. Begitu pula dengan penjualan ekspor yang naik dari Rp251,22 miliar menjadi Rp299,99 miliar. Baca Juga: Holding BUMN Farmasi Akan Diperluas, Jadi Klaster BUMN Kesehatan

Selain itu, kinerja laba yang positif juga ditopang oleh keberhasilan Mark dalam membukukan pendapatan lain-lain yang lebih besar secara tahunan, yakni dari Rp4,00 miliar menjadi Rp4,39 miliar. Pada saat yang bersamaan, beban penjualan mampu ditekan dari yang sebelumnya Rp6,12 miliar menjadi hanya Rp5,36 miliar. Beban pajak pengasilan pun ikut membaik, yakni dari Rp23,34 miliar pada tahun lalu menjadi Rp19,22 pada tahun ini.

Meskipun begitu, Mark mencatat ada kenaikan untuk beban umum dan administrasi. Tahun lalu, beban tersebut senilai Rp19,755 miliar dan kemudian naik menjadi Rp22,82 miliar. Begitu pula dengan beban lain-lain yang tercatat naik dari angka Rp7,34 miliar menjadi Rp8,65 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: