Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hati-hati, Ransomware 2.0 Tidak Hanya Mencuri Data Saja

Hati-hati, Ransomware 2.0 Tidak Hanya Mencuri Data Saja Kredit Foto: Unsplash/Nahel Abdul Hadi

"Pemberian tekanan sebagai taktik adalah ancaman serius bagi organisasi baik publik dan swasta. Serangan ini memainkan reputasi digital perusahaan sebagai ancaman. Karena selain mengancam membocorkan data dan membahayakan keamanan, reputasi dan nama perusahaan turut menjadi taruhan," tambahnya.

Kamluk mencatat digitalisasi telah melahirkan berbagai titik tekanan bagi sebuah perusahaan. Sebelumnya, perhatian utama perusahaan hanya mencakup kelangsungan bisnis dan bergantung pada industrinya serta peraturan pemerintah. Kini, bertahan di era ekonomi reputasi digital berarti mereka juga harus mewaspadai kepercayaan bisnis, dengan mitra dan pelanggannya, serta opini publik.

Baca Juga: Serangan Siber Naik 3X Lipat selama Masa Pandemi

Survei terbaru oleh Kaspersky membuktikan pernyataan Vitaly. Hasil menunjukkan bahwa 51% pengguna di Asia Pasifik setuju bahwa reputasi online perusahaan itu penting. Hampir setengah (48%) juga mengaku menghindari perusahaan yang terlibat skandal atau mendapat liputan berita negatif secara online.

"Grup Maze baru mengumumkan mereka menutup aktivitasnya, tetapi kelompok tersebut juga menjadi pemicu awal tren ini. Serangan ransomware bertarget yang berhasil adalah krisis PR yang merusak reputasi organisasi baik online dan offline. Selain kerugian finansial, memperbaiki nama dan reputasi seseorang adalah tugas yang cukup sulit untuk dilakukan. Itulah sebabnya kami mendesak entitas publik dan swasta untuk menjaga keamanan mereka dengan serius," tandas Kamluk.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: