Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebab Dua Telah Menjadi Satu, Investor Rela Habiskan Ratusan Miliar Rupiah Buat BCA

Sebab Dua Telah Menjadi Satu, Investor Rela Habiskan Ratusan Miliar Rupiah Buat BCA Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi yang paling banyak dikoleksi oleh investor sepanjang perdagangan sesi pertama, Selasa, 15 Desember 2020. Dilansir dari RTI, saham BCA bertengger di posisi teratas dengan net buy tertinggi yang mencapai Rp198,4 miliar.

Diskon saham yang mencapai -0,44% ke Rp33.950 per saham menjadi salah satu alasan investor ramai-ramai memborong saham BCA. Sampai dengan jeda siang, ada 13,2 juta saham BCA yang diperdagangkan dengan frekuensi 9.452 kali dan membukukan nilai transaksi harian sebesar Rp453,1 miliar. Baca Juga: Berkah dari Batu Bara! Perusahaan Ini Bakal Kantongi Ratusan Miliar Rupiah!

Asal tahu saja, BCA baru saja mengumumkan kabar baik berupa persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pihak regulator atas rencana merger dua entitas anak BCA, yakni PT Bank BCA Syariah dan PT Bank Interim Indonesia (Rabobank). Dalam keterbukaan infromasi, BCA mengungkapkan kedua entitas anak tersebut resmi dilebur menjadi satu dan efektif per tanggal 10 Desember 2020. Baca Juga: Pasar Saham Malang Bukan Kepalang, IHSG Rontok Gak Karuan!

"Penggabungan Bank Interim ke dalam BCA Syariah telah berlaku efektif pada tanggal 10 Desember 2020 dan penggabungan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan," pungkas manajemen BCA, Selasa, 15 Desember 2020.

Dengan disetujuinya merger tersebut, BCA Syariah akan menjadi entitas yang dipertahankan (surviving entity) dari hasil penggabungan tersebut. Kedua perusahaan tersebut sahamnya dikendalikan oleh BCA dengan porsi kepemilikan lebih dari 99%.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: