Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasar Potensial, DCI Rampungkan Pembangunan Data Center

Pasar Potensial, DCI Rampungkan Pembangunan Data Center Kredit Foto: PT DCI Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di akhir tahun 2020, DCI Indonesia resmi menyelesaikan pembangunan tahap akhir gedung data center JK5 dengan kapasitas 15 Megawatts (MW) sebagai gedung keempat pada fasilitas data center campus seluas 8,5 hektare di area Cibitung. DCI Indonesia terus melakukan pembangunan gedung data center secara berkelanjutan dan di kuartal pertama tahun 2021, DCI akan mengoperasikan empat gedung data center dengan total kapasitas sebesar 37 MW untuk pasar di Indonesia.

Pasar colocation data center Indonesia saat ini terkonsentrasi di wilayah Jabodetabek. Pasar data center Jakarta sudah mulai memasuki fase akselerasi di tahun-tahun ini. Pasar ini diperkirakan memiliki total kapasitas 72,5 MW di akhir tahun 2020 dan menurut proyeksi Structure Research akan terus bertumbuh dengan CAGR sebesar 22,3% pada lima tahun ke depan.

Baca Juga: RI Diperkirakan Jadi Pintu Gerbang Pasar Data Center se-Asia Tenggara

"Peluang besar menanti di depan. Teknologi cloud yang tumbuh secara eksponensial, seiring dengan pesatnya perkembangan ekonomi digital, menuntut operator data center untuk menyediakan infrastruktur yang siap melayani cloud. Keuntungan ini tidak diragukan lagi akan mendorong permintaan dan pertumbuhan fasilitas hyperscale baru ini di Indonesia. Saat ini, Indonesia sudah memiliki DCI Indonesia untuk memenuhi permintaan dari hyperscalers yang akan masuk ke pasar," ujar Philbert Shih, Managing Director Structure Research, Selasa (15/12/2020).

Operator data center di Indonesia perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi lonjakan volume data serta dalam memenuhi ekspektasi pasar yang makin meningkat terhadap pengalaman digital yang seamless menurut perusahaan. Hyperscale cloud adalah pendorong utama pertumbuhan di pasar ini, menciptakan permintaan dengan kapasitas yang besar untuk data center hyperscale.

Pasar colocation data center Jakarta akan segera lepas landas seiring percepatan adopsi internet di pasar ditambah lagi perusahaan mulai menggunakan berbagai infrastruktur dengan model outsourcing. Sebagian besar aktivitas ini beralih ke platform hyperscale cloud sehingga pasar data center mendapatkan posisi yang paling menguntungkan. Untuk total pasar Jakarta, kapasitas yang akan terbangun pada tahun 2025 diproyeksikan mencapai 198,5MW dengan kapasitas maksimum 236,3 MW.

"Mungkin perlu beberapa waktu lagi bagi negara-negara berkembang Asia Tenggara, seperti Indonesia, untuk menjadi dewasa. Namun, Indonesia akan menjadi pasar dengan pertumbuhan tercepat untuk data center di Asia Tenggara, dengan tingkat pertumbuhan 22 persen per tahun selama lima tahun ke depan," tambah Philbert Shih.

Porsi pasar colocation data center hyperscale diharapkan tumbuh pada CAGR lima tahun sebesar 43,5% antara tahun 2020-2025. Pasar colocation data center hyperscale sendiri akan mencapai sekitar 131,2 MW dari kapasitas yang dibangun pada tahun 2025.

"Hingga hari ini, kami terus merasakan permintaan pasar yang kuat dari pelanggan lokal maupun pelaku bisnis global yang ingin memasuki pasar Indonesia. Untuk memenuhi permintaan, DCI Indonesia telah menambah kapasitas 15 MW (tambahan 20% kurang lebih) dari kapasitas yang saat ini dibangun di Indonesia," kata Toto Sugiri, CEO DCI Indonesia.

Riset dan tren ini menunjukkan Indonesia sebagai "hotspot" untuk investasi data center skala besar dalam lima tahun ke depan, didorong oleh peningkatan adopsi cloud. Masuknya Google, Alibaba, dan AWS ke Indonesia juga menunjukkan bahwa pemain global melihat dan menyadari bahwa Indonesia merupakan pasar yang berpotensi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: