Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berjuang dari Rumah, Bisnis Ibu Rumah Tangga Ini Capai Miliaran Rupiah di Masa Pandemi

Berjuang dari Rumah, Bisnis Ibu Rumah Tangga Ini Capai Miliaran Rupiah di Masa Pandemi Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Efek pandemi Covid-19 dirasakan oleh dunia, tanpa terkecuali Indonesia. Secara resmi Indonesia mengalami resesi, dengan penurunan pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal secara berturut-turut. Namun, di tengah pukulan ekonomi ada seorang Ibu Rumah Tangga yang tengah berjuang dan berhasil meraih pendapatan hingga miliaran rupiah di masa sulit ini.

Tuti Rahmi, seorang ibu rumah tangga domisili Medan, memulai bisnisnya dengan menjadi reseller Dusdusan pada Oktober 2017. Munculnya Covid-19 di Indonesia pada Maret lalu turut berdampak terhadap dirinya.

“Kebetulan saya termasuk orang yang tidak betah di kantor, hanya ingin jadi ibu rumah tangga. Kalaupun berbisnis ya maunya di rumah saja biar bisa sambil mengurus keluarga. Awal pandemi ini mengharuskan saya melakukan social

distancing. Saya ikuti semua keputusan suami, termasuk memberhentikan asisten rumah tangga untuk sementara dan tim packing,” ujar Tuti.

Baca Juga: Ulang Tahun, Dusdusan Bagi-bagi Hadiah Ratusan Juta Rupiah

Sebagai seorang ibu rumah tangga dan pengusaha, ia berusaha berdamai dengan keadaan yang tak mudah, dan bekerjasama dengan sekitar agar bisnisnya tetap berkembang di tengah ketidaknyamanan situasi dan kondisi. Dengan dukungan keluarga dan reseller Dusdusan lainnya, Tuti pun berhasil meraih omzet miliaran rupiah selama masa pandemi ini.

“Omzet meningkat jauh dari tahun sebelumnya, bahkan melebihi hampir 100% dari target pribadi saya. Alhamdulillah, saya sudah capai 3 miliar dan punya tim packing di Desember 2020 ini. Cukup kaget dan tidak disangka, saya yang hanya bekerja dari rumah bisa capai hasil seperti ini,” lanjut Tuti.

Ibu tiga anak ini bercerita bahwa dalam pencapaiannya, ia optimalkan kerjasama dengan sesama reseller, fokus pada layanan dan penuhi kebutuhan stok produk. Hal ini yang selalu ia promosi dan informasikan ke grup reseller-nya.

Baca Juga: Baru 19% UMKM yang Dapat Pembiayaan Bank, Peran Fintech Makin Penting

“Banyak reseller Dusdusan yang butuh stok dan sebagian besar dari mereka adalah tulang punggung keluarga. Hasil penjualan digunakan untuk keberlangsungan asap dapur mereka. Banyak juga kurir yang menggantungkan kebutuhan keluarga dari jasa pengiriman. Ini alasan utama saya tetap berjualan. Untuk kebutuhan harian keluarga, sebenarnya masih dapat dipenuhi oleh suami. Saya hanya ingin membantu mereka yang sedang berjuang untuk keluarganya dengan selalu memberikan pelayanan terbaik,” tambah Tuti.

Konsep “reseller bantu reseller” telah menjadi moto atau pedoman di Dusdusan. Para reseller saling dukung dan belajar bersama untuk membangun bisnis masing-masing.

“Reseller kami cukup erat. Di sini terbentuk komunitas yang positif dan suportif untuk bisa maju bersama-sama,” tutup Christian, CEO & Co-Founder Dusdusan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: