Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bill Gates Peringatkan Lockdown Hingga 2022: Ratusan Ribu Kematian di Depan Mata

Bill Gates Peringatkan Lockdown Hingga 2022: Ratusan Ribu Kematian di Depan Mata Kredit Foto: Reuters/Simon Dawson
Warta Ekonomi, Jakarta -

Orang terkaya ketiga dunia, Bill Gates mengatakan seharusnya pembatasan Covid-19 atau lockdown global dapat berlangsung hingga 2022. Ia juga mengungkap bahwa empat hingga enam bulan pertama tahun 2021 bisa menjadi yang terburuk selama pandemi Covid-19 ini.

Dilansir dari The Sun di Jakarta, Rabu (16/12/2020) pendiri Microsoft ini juga turut memberikan peringatan keras ketika AS mencetak rekor baru kasus virus corona termasuk rawat inap dan kematian dalam satu minggu.

Dalam wawancara dari CNN, Gates bahkan mengejutkan pendengarnya dengan mengatakan empat hingga enam bulan ke depan bisa menjadi epidemi terburuk. Gates melanjutkan, akan ada lebih dari 200.000 kematian tambahan.

Baca Juga: Peringatan Bill Gates soal Pandemi Berikutnya: Kita Butuh 3.000 Ahli dari Seluruh Dunia

Miliarder tersebut mengatakan jika masyarakat mengikuti protokol kesehatan, kita dapat menghindari sebagian besar kematian itu. Gates mengaku mendukung pembatasan wilayah oleh Gubernur California Gavin Newsom yang mempengaruhi lebih dari 75 persen negara bagian.

"Yah, tentu saja memakai masker pada dasarnya tidak rugi. Bar dan restoran di sebagian besar negara akan tutup saat kita memasuki gelombang ini, dan sayangnya itu pantas." lanjut Gates.

Gates juga mengaku kecewa dengan penanganan Amerika terhadap pandemi karena kasus dan jumlah kematian terus meningkat.

"Virus ini bisa lebih fatal dari yang sebenarnya. Kami tidak mendapatkan kasus terburuk. Namun hal yang mengejutkan saya adalah bahwa dampak ekonomi di AS dan di seluruh dunia jauh lebih besar daripada perkiraan yang saya buat lima tahun lalu." tandasnya.

Yayasan Bill & Melinda Gates baru-baru ini mengumumkan janji USD250 juta untuk memerangi pandemi. Gates mengatakan pendanaan akan difokuskan pada pembuatan vaksin untuk digunakan di seluruh dunia, tak hanya untuk Amerika Serikat (AS).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: