Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hati-Hati, Mobilitas saat Libur Akhir Tahun Berisiko Tinggi Penularan Covid-19

Hati-Hati, Mobilitas saat Libur Akhir Tahun Berisiko Tinggi Penularan Covid-19 Kredit Foto: Antara/Akbar N Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Libur natal dan tahun baru (nataru) ini menjadi berbeda dengan adanya pandemi Covid-19. Terlebih lagi, secara nasional angka pertambahan kasus per harinya masih terbilang tinggi. Hal ini yang kemudian menjadi kekhawatiran bersama bahwa kasus positif Covid-19 akan kembali melonjak pada musim liburan akhir tahun ini.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengungkapkan bahwa tingginya mobilitas masyarakat saat liburan menjadi yang paling disoroti. Pasalnya, aktivitas bepergian yang dilakukan publik memiliki risiko yang lebih besar terhadap potensi penularan virus corona. Oleh karena itu, ia meminta kepada masyarakat untuk menahan diri dan tidak melakukan perjalanan bila tidak mendesak. Baca Juga: Ratusan Ribu Tenaga Kesehatan Bersiap Laksanakan Vaksinasi, Masyarakat Yuk Disiplin 3M

"Saya mengimbau masyarakat jika perjalanan tidak mendesak, diharapkan tidak melakukan (perjalanan)," pungkasnya secara virtual pada Selasa, 15 Desember 2020 kemarin. Baca Juga: 3M Tetap Harus Disiplin, Ini 5 Strategi Siapkan Liburan di Tengah Pandemi

Lebih lanjut, Wiku menyebutkan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan memiliki tingkat risiko penularan yang berbeda. Beraktivitas di rumah dan berinteraksi hanya dengan keluarga inti memiliki risiko rendah terhadap paparan virus. Namun, jika melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi bersama keluarga  atau berinteraksi dengan keluarga noninti meski tetap menerapkan 3M memiliki risiko penularan yang lebih tinggi.

Keadaan yang lebih berisiko berikutnya adalah bepergian menggunakan kendaraan umum bersama dengan orang di luar anggota keluarga. Terlebih lagi jika selama perjalanan melakukan interaksi dengan orang lain yang hanya sebagian besar menerapkan protokol kesehatan.

"Kondisi risiko tertinggi, yaitu penerbangan transit, perjalanan dengan kapal atau perahu, dan berinteraksi dengan orang dari beragam sumber di ruangan tertutup dengan ventilasi buruk dengan sebagian kecil mematuhi 3M," tegasnya lagi.

Berkaca dari pengalaman musim liburan sebelumnya, pemerintah kini tengah melakukan finalisasi kebijakan mengenai aktivitas perjalanan masyarakat saat liburan. Bagaimanapun, ada fakta yang tidak bisa ditutup bahwa libur panjang menyumbang tren kenaikan kasus Covid-19 di Tanah Air.

"Berdasarkan data, kita sudah sama-sama mempelajari, setiap liburan yang meningkatkan mobilitas penduduk akan mengakibatkan lonjakan kasus pada dua hingga empat minggu setelahnya," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: