Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mahfud MD: Saya Dapat Info Ada Anak-anak Muda Dilatih Khusus untuk Meneror VVIP

Mahfud MD: Saya Dapat Info Ada Anak-anak Muda Dilatih Khusus untuk Meneror VVIP Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi -

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyampaikan keutuhan ideologi bangsa Indonesia saat ini berhadapan dengan radikalisme. Salah satu radikalisme adalah yang berbentuk intoleran.

"Satu, bentuknya intoleran. Dia tidak suka saja gitu kalau orang berbeda. Tidak mau bergabung dengan orang yang berbeda," kata Mahfud dalam keterangan Kemenko Polhukam, Kamis 17 Desember 2020.

Baca Juga: Mahfud MD Bicara Keadilan, Fadli Zon Nyamber: Bagaimana bagi 6 Anggota FPI yang Dibunuh Polisi?

Kemudian, radikalisme yang kedua adalah berbentuk teror. Adanya tindak terorisme menurutnya dibuktikan dengan penangkapan sejumlah orang yang hendak mempersiapkan tindakan-tindakan teror.

"Saya melihat tadi polisi menangkap 23 orang teroris dari berbagai tempat, yang kemudian dikumpulkan di Lampung itu, lalu diangkut ke Jakarta tadi sebanyak 23 itu sudah mempersiapkan kegiatan-kegiatan teror," ujar Mahfud.

Bahkan, menurut Mahfud ada orang-orang yang dilatih untuk menyerang orang-orang penting atau VVIP. Menurutnya, tindakan teror merupakan bentuk radikalisme yang lebih parah.

"Bahkan saya dapat info ada sekelompok anak-anak muda yang dilatih di suatu tempat khusus untuk meneror VVIP," ungkap Mahfud.

Mahfud mewanti-wanti jangan sampai radikalisme masuk ke dalam lembaga pendidikan, BUMN dan lembaga-lembaga lainnya. Mahfud meminta kepada semua untuk saling berbagi tugas mengantisipasi radikalisme.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 23 orang tersangka teroris sudah tiba di Jakarta melalui Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu, 16 Desember 2020. Mereka ditangkap oleh Tim Densus 88 Polri di Lampung di antaranya pelaku bernama Zulkarnaen alias Arif Sunarso Panglima Askari yang merupakan buronan masuk daftar pencarian orang (DPO) kasus Bom Bali 1 yang terjadi tahun 2001.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, mengatakan Tim Densus 88 Polri telah menangkap 23 orang tersangka teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) di Lampung. Menurut dia, ada dua orang tersangka merupakan buronan Polri.

"Baru saja kita menyaksikan 23 tersangka teroris dari JI (Jamaah Islamiyah) yang dibawa dari Lampung menuju Jakarta dan tiba menggunakan pesawat," kata Ramadhan di Bandara Soekarno-Hatta.

Menurut dia, tersangka teroris yang masuk daftar pencarian orang (DPO) yaitu Zulkarnaen di mana sudah 18 tahun dan tersangka Taufik Bulaga alias Upik Lawanga. "Kami sampaikan 23 tersangka dibawa ke tahanan teroris," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: