Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Utang Indonesia Turun, Bisa Lunas dalam 4 Tahun?

Utang Indonesia Turun, Bisa Lunas dalam 4 Tahun? Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tumbuh melambat. Posisi ULN Indonesia pada akhir Oktober 2020 tercatat sebesar US$413,4 miliar. Adapun rinciannya adalah sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) sebesar US$202,6 miliar dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar US$210,8 miliar.

Ada sejumlah fakta menarik dari utang pemerintah ini. Berikut fakta yang sudah dirangkum Okezone, Minggu (20/12/2020).

Baca Juga: Apa Kabar Utang Luar Negeri Indonesia? Begini Keadaannya

1. Utang RI Turun

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ULN Indonesia pada akhir Oktober 2020 tercatat sebesar 3,3% (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,8% (yoy), terutama dipengaruhi oleh perlambatan ULN Pemerintah.

Di bulan Oktober 2020, ULN Pemerintah tercatat sebesar 199,8 miliar dolar AS atau tumbuh 0,3% (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan September 2020 sebesar 1,6% (yoy).

2. Penyebab Utang RI Turun

"Perlambatan pertumbuhan ini dipengaruhi oleh pembayaran pinjaman luar negeri Pemerintah di tengah kembalinya aliran masuk modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN), seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun dan persepsi positif investor yang tetap terjaga terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik," katanya.

3. Utang Luar Negeri Pemerintah Tetap Dikelola dengan Baik

ULN Pemerintah tetap dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas termasuk untuk menangani pandemi Covid-19 dan pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang di antaranya mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,8% dari total ULN Pemerintah), sektor konstruksi (16,6%).

Kemudian sektor jasa pendidikan (16,5%), sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (11,8%), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (11,40%).

ULN swasta tumbuh sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Pertumbuhan ULN swasta pada akhir bulan Oktober 2020 tercatat 6,4% (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,1% (yoy). Perkembangan ini didorong oleh meningkatnya pertumbuhan ULN lembaga keuangan (LK) sebesar 0,1% (yoy), setelah mencatat kontraksi 0,9% (yoy) pada bulan sebelumnya.

4. Utang Bisa Lunas dalam 4 Tahun

Pemerintah berusaha membayar utang luar Negeri (ULN) yang telah membengkak. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), posisi ULN sebesar US$413,4 miliar pada akhir Oktober 2020. Ini terdiri dari ULN sektor publik pemerintah dan bank sentral sebesar US$202,6 miliar dan ULN sektor swasta termasuk BUMN sebesar US$210,8 miliar.

Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Pardede mengatakan, posisi utang Indonesia tentu menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Adapun pelunaaan pembayaran utang Indonesia bisa selesai pada 4 tahun ke depan.

"Mungkin 2-3 tahun atau 4 tahun akan datang (bisa bayar utang). Pemerintah harus tarik pajak lebih banyak lagi supaya bisa menutup akibat utang yang naik akibat dari program ini," kata Raden dalam video virtual, Kamis (17/12/2020).

5. Pandemi Bikin Utang Membengkak

Kata dia, pandemi Covid-19 telah menyebabkan utang Indonesia membengkak. Hal itu terjadi karena penerimaan pemerintah yang menurun, sementara belanja pemerintah meningkat.

"Di sisi lain, akibat ekonomi yang menurun, penerimaan pemerintah menurun, sementara belanja pemerintah naik signifikan. Akibatnya, utang kita naik karena penerimaan kita turun, kemudian belanja naik. Demikian berlanjut tahun 2021," kata Raden Pardede.

6. Bank Dunia Prediksi Utang RI Naik 3%

Bank Dunia memproyeksikan utang Indonesia di 2022 akan melompat menjadi 43% terhadap PDB dengan defisit fiskal yang mencapai 3% terhadap PDB. Hal ini berdasarkan laporan Indonesia Economic Prospects (IEP) Desember 2020.

"Utang publik diproyeksikan meningkat signifikan hingga 43,0% terhadap PDB pada tahun 2022 dan kemudian mulai stabil pada tahun 2023-2024," tulis Bank Dunia dalam laporan yang dikutip Kamis (17/12/2020).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: