Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alamak! Pangan Indonesia Paling Mahal di Kawasan Asia?

Alamak! Pangan Indonesia Paling Mahal di Kawasan Asia? Kredit Foto: Antara/Basri Marzuki
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Dunia mencatat harga pangan di Indonesia merupakan yang tertinggi di kawasan Asia. Beberapa penyebabnya adalah biaya produksi, pembatasan perdagangan domestik dan internasional, serta tingginya biaya pemrosesan, distribusi, dan pemasaran.

Dalam laporan terbaru dari Bank Dunia (Indonesia Economic Prospects) edisi Desember 2020 yang berjudul "Towards a Secure Fast Recovery" menyebutkan tantangan utama Indonesia adalah membuat harga pangan makin terjangkau serta meningkatkan gizi pangan.

Baca Juga: Intip! Strategi Jabar Antisipasi Krisis Pangan 2021

"Pandemi ini telah menciptakan peluang untuk mentransformasi sistem pertanian pangan di Indonesia. Untuk mencapainya akan membutuhkan perpindahan fokus dari swasembada beras dan makanan pokok menuju pada keseimbangan yang lebih baik antara ketersediaan, harga yang terjangkau, dan makanan berkualitas bagi semua, dengan didukung oleh berbagai kebijakan baru serta belanja publik yang lebih baik," kata Ahli Ekonomi Senior Bank Dunia untuk Indonesia, Ralph Van Doorn, di Jakarta, Jumat (18/12/2020).

Ralph mengungkapkan rekomendasi dalam laporan ini, di antaranya adalah perpindahan fokus dari peningkatan output menuju peningkatan produktivitas tanaman pangan dan ternak, peningkatan diversifikasi tanaman pangan, dan secara berangsur mengurangi perlindungan bagi pasar domestik dengan pembatasan impor dan menuju pemberian dukungan agar daya saing sektor pertanian makin meningkat.

Terkait dengan tingginya Head of Research harga pangan, Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Felippa Amanta, mengatakan bahwa ketahanan pangan bukan hanya sebatas soal ketersediaan, melainkan juga soal kualitas dan keterjangkauan.

"Tingkat ketahanan pangan kita dinilai masih rendah meskipun Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir," tambahnya.

Berdasarkan penilaian Global Food Security Index (Indeks Ketahanan Pangan Global) 2019 dari The Economist Intelligence Unit, Indonesia berada di posisi 62 dari 113 negara.

Jika diselidiki lebih dalam pada tiap indikator, Indonesia kata dia berada di posisi 48 untuk indikator ketersediaan, tetapi berada di posisi 58 untuk indikator keterjangkauan. Posisi Indonesia dalam indeks dan beberapa indikator menunjukkan masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan untuk meningkatkan ketahanan pangan, terutama dari segi keterjangkauan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: