Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perangi Kelaparan pada Balita, FFI Gandeng FOI Wujudkan Indonesia Bebas Lapar

Perangi Kelaparan pada Balita, FFI Gandeng FOI Wujudkan Indonesia Bebas Lapar Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Guna memerangi kelaparan bagi balita di beberapa daerah, perusahaan yang menyediakan produk bernutrisi untuk anak-anak dan keluarga PT Frisian Flag Indonesia (FFI) menggandeng Foodbank of Indonesia (FOI) dalam kampanyenya.

Kampanye bertitel "Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia" ini mengajak para Ibu (Kader, PAUD, TBM) bergerak bersama memerangi kelaparan pada balita di 15 Kabupaten/Kota Indonesia. Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro, menyatakan bahwa pihaknya mendukung inisiatif yang dilakukan oleh FOI khususnya untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi balita Indonesia.

Baca Juga: Gawat! 1 dari 4 Balita Minum Kental Manis Setiap Hari, Ini Bahayanya untuk Anak

"Frisian Flag Indonesia sesuai dengan visinya Nourishing a Better Planet akan senantiasa berkomitmen untuk membantu meningkatkan kecukupan gizi keluarga Indonesia melalui rangkaian produk-produk susu bergizi dan terjangkau kami. Kerja sama dengan FOI melalui Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia menjadi sebuah langkah nyata mewujudkan komitmen kami untuk membantu memenuhi kecukupan pangan dan gizi balita Indonesia," terang Andrew pada Warta Ekonomi di Surabaya, Senin (21/12/2020).

Peranan ibu sebagai manajer keluarga, lanjut Andrew, menjadi dasar latar belakang aksi ini. FFI pun berupaya untuk mendukung peningkatan status gizi anak dan keluarga serta memerdekakan Indonesia dari rasa lapar. Lebih lanjut Andrew mengungkapkan, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar oleh Kementerian Kesehatan tahun 2018, 3.9% balita mengalami gizi buruk (severe malnutrition); 13.8% balita menderita gizi kurang (underweight); dan 30.8% mengalami tengkes (stunting).

Salah satu penyebab yang cukup dominan, kata dia, adalah karena pola pengasuhan yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Dari riset yang digelar FOI, ditemukan ada 27% balita Indonesia yang pergi ke sekolah (PAUD) dalam keadaan lapar karena tidak sarapan, bahkan jumlahnya mencapai sekitar 40-50% balita di wilayah perkotaan yang padat dan miskin.

"Kelaparan membuat anak-anak tidak fokus dan tidak semangat dalam mengikuti kegiatan belajar dan berpengaruh besar pada tumbuh kembang anak," ungkapnya.

Sementara itu, Founder Foodbank of Indonesia (FOI ), Hendro Utomo, mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung langkah yang dilakukan FFI dalam programnya  tersebut. Hal itu kata Hendro, untuk menjaga kesehatan kondisi bagi belita di Indonesia.

"FOI bertujuan untuk membuka akses pangan dan berupaya mencegah kelaparan sehingga dengan adanya aksi ini dapat membantu balita Indonesia ke pangan dan gizi yang lebih baik. Semoga kerja sama semua pihak dapat menghantarkan Indonesia mencapai impian merdeka, merdeka 100% dari rasa lapar," kata Hendro.

Lebih lanjut Hendra mengatkan, pihaknya juga bergerak dalam redistribusi makanan berlebih sebagai upaya untuk mengurangi jumlah pangan yang terbuang dan menyalurkannya kepada kelompok rentan. Apalagi, situasi pandemi telah memperburuk status kelaparan pada balita di Indonesia.

"Kondisi kemiskinan dan daya beli pangan yang menurun mengakibatkan keterbatasan akses, ketersediaan, dan keterjangkauan bahan pangan sehat serta sumber gizi keluarga," ujarnya.

Perlu diketahui, program "1000 Bunda untuk Indonesia" FFI dan FOI memberikan akses pangan bergizi kepada 50.000 balita di 15 titik wilayah, termasuk distribusi pangan ke Bandung, Bekasi, Bogor, Depok, Jakarta, Yogyakarta, Lampung, Lombok, Malang, Palembang, Pandeglang, Semarang, Solo, Surabaya, dan Tangerang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: