Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terlalu Lama Berjuang, Dokter-dokter Rumania Lebih Pilih Kerja di Luar Negeri

Terlalu Lama Berjuang, Dokter-dokter Rumania Lebih Pilih Kerja di Luar Negeri Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Bucharest -

"Sebagai dokter unit perawatan intensif, saya siap untuk menyelamatkan nyawa orang. Yang tidak saya persiapkan adalah mempertaruhkan nyawa saya sendiri untuk melakukannya," kata Dana Tomescu, Kepala Departemen untuk Anestesi dan Pengobatan Intensif di Institut Klinik Fundeni di Bukares kepada DW.

Tomescu mengaku selama pandemi ini ia merasa "terancam." Selama berbulan-bulan, dia telah berjuang sepanjang waktu untuk menyelamatkan nyawa pasien COVID-19 yang sakit parah.

Baca Juga: Prancis Ikut Larang Pendatang, Inggris Ngaku Terkejut

"Ketakutan yang saya miliki pada awalnya, sebelum saya mulai berurusan dengan pasien COVID, telah berkurang, tetapi masih belum hilang," ia menambahkan.

Tingkat kematian tenaga kesehatan di Rumania tinggi

Angka kematian akibat COVID-19 di Rumania tergolong tinggi, termasuk di antara tenaga kesehatan. Pada awal Desember, serikat pekerja Solidaritatea Sanitara melaporkan rata-rata 6,8 kematian per 1.000 infeksi bagi orang-orang yang bekerja di bidang kesehatan - angka yang lebih tinggi dibandingkan orang dengan usia yang sama yang bekerja di bidang lain.

Kepada DW, banyak dokter menceritakan tentang kekacauan, manajamen yang buruk, korupsi, dan kurangnya tindakan perlindungan di sana.

"Mayoritas masker yang kami gunakan sebenarnya dimaksudkan untuk digunakan dalam konstruksi. Di atasnya tertulis jelas: Bukan untuk penggunaan medis. Masker menyaring debu, asap - tapi sayangnya tidak melindungi Anda dari COVID," ungkap Tomescu.

"Orang-orang di jalan lebih terlindungi daripada kami," kata seorang dokter yang bekerja di rumah sakit Rumania lainnya yang tidak ingin disebutkan identitasnya.

Tragedi di rumah sakit di distrik Piatra Neamt, kota kecil di timur Rumania, menunjukkan bahwa manajemen yang buruk dapat berakibat fatal. Lima belas pasien di unit perawatan intensif (ICU) meninggal dalam kebakaran di sana pada bulan November. Kebakaran disebabkan karena sistem kelistrikan yang kelebihan beban.

Catalin Denciu, dokter pemberani yang mencoba menyelamatkan para pasien dari kobaran api, menderita luka bakar serius dan kini dirawat di sebuah rumah sakit di Belgia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: