Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buku Kepariwisataan NTT Menuju Kelas Dunia Diluncurkan

Buku Kepariwisataan NTT Menuju Kelas Dunia Diluncurkan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

NTT memiliki aset alam dan budaya. Terdapat 1.192 pulau yang merupakan rangkaian cincin keindahan ring of beauty. Dikenal dengan nama Flobamora yang mencakup Kepulauan Flores, Sumba, Timor, Alor, dengan segala otentisitas dan keunikannya, baik di daratan maupun perairannya, layak menjadi destinasi kelas dunia. 

Demikian sinopsis buku berjudul Kepariwisataan NTT Menuju Kelas Dunia, yang ditulis oleh Sapta Nirwandar dan Frans Teguh. Peluncuran buku ini dikemas dalam diskusi Selasa (22/12/2020) di Hotel Pullman Thamrin Hotel, Jakarta.

Kegiatan itu menghadirkan Johnny Plate (Menkominfo), Wiratno (Dirjen KSDAE KLHK) Ni Wayan Giri (Sesmen Kemenparekraf), Budi Tirtawisata (CEO Panorama), Wayan Darmawa (Kadis Parekraf NTT), Alex Jemadu (Pengamat Internasional) yang dimoderatori Claudius Boekan (Wartawan Senior).

Baca Juga: Citilink dan Antis Kolaborasi Sediakan New Journey Essentials untuk Penumpang

Kekaguman, cinta, dan rejana serta komitmen pembangunan kepariwisataan NTT dipaparkan secara lugas oleh Viktor B Laiskodat (Gubernur NTT), I Gede Ardika (Menteri Kebudayaan dan Pariwisata 2000-2004), Saleh Husin (Menteri Perindustrian 2014-2016), A Sonny Keraf ( Menteri LHK 1999-2001), Komisaris Pol. Purn. Gories Mere (Staf Khusus Presiden 2015-2019), dan Rikard Bagun (Direktur Utama Kompas TV).

Ke depan, NTT sebagai destinasi kelas dunia seyogianya memastikan seluruh komponen, elemen rantai nilai, dan ekosistem kepariwisataan mampu secara konsisten menghadirkan pengalaman yang holistik dan otentik. Tentu dengan tetap berfokus pada kualitas lingkungan, kepuasan pengunjung, dan kesejahteraan masyarakat. Masa pandemi Covid-19 saat ini belum berakhir, bahkan sejumlah analis ekonomi dalam laporannya menyebutkan, diperlukan waktu untuk memulihkan dampak pariwisata dunia.

Dalam pernyataannya dalam diskusi bersama Global Tourism Forum, Sapta Nirwandar, Chairman Indonesia Tourism Forum (ITF), merujuk UNWTO, WTTC, bahwa pariwisata Nusantara atau wisatawan domestik menjadi prioritas utama bisnis pariwisata. Laporan Dinard Standard 2021-2022 bahkan  menegaskan geliat kurva pertumbuhan pariwisata dunia akan kembali ke titik awal bertumbuh membutuhkan waktu setidaknya dua tahun ke depan. 

"Artinya selama dua tahun ke depan destinasi domestik dan lokal mendapat panggung wisatawan nusantara yang jumlah dan nilai ekonominya juga sangat signifikan," ujar Sapta.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: