Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mantap! Petani Sawit Indonesia Makin Berkelanjutan

Mantap! Petani Sawit Indonesia Makin Berkelanjutan Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tahun 2020 menjadi tahun yang berat bagi sejumlah sektor industri baik di level nasional maupun internasional. Kendati demikian, keterpurukan tersebut tidak boleh terlalu lama dibiarkan.

Sektor industri yang terdampak pandemi Covid-19 harus terus struggle dengan menghadirkan inovasi-inovasi baru sebagai bentuk diversifikasi produk maupun layanan. Begitu pun dengan sektor industri perkebunan kelapa sawit yang terus berupaya menghadapi tantangan dan ketidakpastian global melalui sertifikasi berkelanjutan.

Baca Juga: Benarkah Sawit Merusak Hutan?

Lembaga nirlaba, Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) menghadapi tantangan tersebut dengan berupaya meningkatkan keterlibatan petani sawit dalam agenda berkelanjutan guna meningkatkan pendapatan ekonomi petani dan memberikan akses yang lebih besar bagi petani ke pasar internasional.

Merujuk data dari RSPO, permohonan keanggotaan dari kelompok petani swadaya di Indonesia meningkat sebesar 167 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari 16 aplikasi baru, 10 aplikasi telah menerima persetujuan untuk bergabung dengan RSPO dan berupaya mengubah pola budi daya kelapa sawit dengan menerapkan praktik berkelanjutan sebagai norma. Anggota baru RSPO ini mewakili total 2.149 petani swadaya, dengan total luas lahan 5.380,85 hektare yang tersebar di tiga provinsi, yakni Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan Tengah.

Sementara itu, data pasar RSPO mencatat, hingga Oktober 2020, jumlah total petani sawit swadaya Indonesia bersertifikasi RSPO sebanyak 5.914 petani yang terdiri dari 29 grup, dengan total luas areal bersertifikat seluas 14.909 hektare.

Pencapaian lain sepanjang tahun 2020 adalah petani sawit swadaya Indonesia menjadi kelompok tani pertama di dunia yang tersertifikasi di bawah Standar Petani Swadaya Masyarakat (ISH) RSPO yang baru, yang diadopsi pada Sidang Umum ke-16 pada November 2019 lalu. Dengan adanya tonggak penting ini, diharapkan akan dapat terus mendorong pertumbuhan partisipasi petani sawit dalam praktik kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia.

Country Director RSPO Indonesia, Tiur Rumondang, mengatakan, petani sawit swadaya menjadi bagian terbesar dari penguasaan lahan di Indonesia dibandingkan dengan petani sawit plasma. "Untuk membuat Standar Petani Swadaya dapat diakses oleh semua, investasi prioritas berikutnya diarahkan untuk menghidupkan standar melalui pelatihan yang disesuaikan secara terus-menerus dan keterlibatan proaktif berdasarkan heterogenitas petani sawit di Indonesia," tutur Tiur seperti dilansir dari InfoSawit.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: