Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KOL Stories X Yuszak M Yahya: Timang-Timang Uangku Sayang! Waktu Ku Buang

KOL Stories X Yuszak M Yahya: Timang-Timang Uangku Sayang! Waktu Ku Buang Kredit Foto: Biznis ID
Warta Ekonomi, Jakarta -

Siapa yang tidak tertarik ketika ditawarkan gaji besar dan posisi bagus di sebuah perusahaan. Kerja dari pagi buta hingga pulang larut malam pun dijalani demi party di akhir pekan, angkat koper saat cuti bersama dan sewa cottage kala kumpul keluarga. 

Bekerja dan mendapatkan jabatan di perusahaan ternama mungkin menjadi keinginan banyak orang, terutama mereka yang sejak awal secara serius ingin menekuni karier di sebuah perusahaan tertentu.

Memang tak ada salahnya menjadi pekerja kantoran, selain bisa memperoleh penghasilan yang besar kamu juga bisa belajar disiplin dalam mengelola waktu, mendapatkan kesempatan untuk mengasah skill, belajar tentang dunia bisnis dari pakarnya, dan memiliki jaringan yang luas. 

Baca Juga: KOL Stories x Jamil Azzaini: Menjadi Pemimpin Andal di Era Pemulihan Ekonomi

Lalu, setelah semua sudah di tangan, posisi bagus, hidup berkecukupan bahkan mungkin berlebih hingga membuat tabungan menumpuk apalagi yang bisa kamu lakukan? Apakah kamu rela uang yang kamu kumpulkan dari hasil memeras keringat dari pagi hingga pagi lagi hanya diam di tempat?

Padahal, bumi terus berputar dan waktu terus berjalan. Karena tanpa disadari ada satu hal yang tak pernah bisa dibeli oleh uang yaitu "WAKTU". Tapi, ingat! Tak ada kata terlambat. Mungkin kamu bisa memulainya dari sekarang.

Untuk itu, KOL Stories kali ini mengundang Business & Finance Advisor sekaligus CEO Serasa Food, Yuszak M Yahya dengan mengangkat tema Timang-timang Uangku Sayang! Waktu Ku Buang agar kamu tak membuang-buang waktu dan segera melakukan tindakan nyata untuk mengelola uang nganggur kamu yang sebenarnya bisa produktif loh jika kamu investasikan dan mengelolanya dengan baik.

Apakah salah menyimpan uang di tabungan?

Ada pepatah bahwa “gemar menabung pangkal kaya”. Namun saya kurang setuju dengan pepatah tersebut karena untuk “kaya” tidak bisa dicapai hanya dengan menabung saja. Menabung tidak salah karena itu merupakan bagian dari persiapan di masa mendatang, tapi kita juga perlu untuk berinvestasi agar uang kita bisa bertambah.

Apa hal yang paling simpel yang bisa dilakukan agar uang yang menganggur di tabungan bisa menjadi produktif?

Pada saat saya melakukan analisis terhadap keuangan bisnis, ada salah satu teknik untuk menilai di mana metode tersebut tidak memasukan uang cash sebagai salah satu komponen untuk menilai sebuah bisnis. Alasannya karena uang cash itu tidak mempunyai dampak besar terhadap nilai di masa depan.

Jadi, jika uang tersebut hanya disimpan di bank, maka tidak akan berkembang. Begitu pula jika Anda menabung di bawah bantal, maka sepuluh tahun lagi nilainya akan sama. Jadi, untuk Anda yang sudah punya uang mungkin perlu berpikir untuk investasi. Kemudian, pikirkan kembali apa investasi terbaik bagi Anda, apakah Anda ingin investasi pada bisnis atau tempat lain yang perputaran uangnya bisa lebih banyak.

Bagaimana cara memilih investasi atau bisnis yang sesuai dengan karakter diri?

Saat ini banyak orang yang bekerja untuk membangun bisnis, artinya uangnya diinvestasikan dalam bentuk bisnis. Kemudian dia juga bisa membeli suatu waralaba atau juga bisa bermain diinstrumen investasi lain yang low-risk. 

Saya pribadi bukanlah orang yang gemar menabung karena saya lebih suka berinvestasi di sektor bisnis karena nilai yang dihasilkan bisa lebih besar dibandingkan dengan bunga tabungan. Jadi sebenarnya banyak opsi atau pilihan investasi, tergantung pilihan Anda.

Kemudian yang terpenting adalah investasi itu perlu waktu untuk belajar. Hal pertama yang kita investasikan sebelum investasi uang adalah menyisihkan waktu untuk belajar. Anda perlu menyisihkan waktu di sela-sela kesibukan Anda untuk belajar, entah belajar bagaimana caranya berbisnis, atau belajar seputar instrumen lainnya sehingga bisa memitigasi segala risiko yang akan terjadi.

Selain berinvestasi di produk keuangan, apalagi yang bisa dijalankan agar bisa menggandakan uang?

Semua investasi tidak ada yang aman, semua memiliki risikonya masing-masing. Satu-satunya yang aman dan risk-free hanya deposito, namun kita ingin agar uang kita berkembang. Ada banyak cara dalam melakukan investasi seperti bermain saham, membangun bisnis, waralaba, reksadana, dan masih banyak lagi.

Saat ini investasi yang paling baik menurut saya itu tidak melulu hanya investasi uang, melainkan investasi waktu. Karena banyak orang yang mulai mengembangkan bisnisnya dan bisa berkembang, entah menjadi reseller, atau memiliki suatu produk yang bisa dikerjakan dari rumah. Jadi investasi tidak hanya seputar uang. Waktu, pikiran, tenaga juga harus bisa kita utilize agar menghasilkan suatu hasil yang baik bagi Anda sendiri.

Saat ini banyak peluang usaha yang bisa digarap jika kita tanggap menangkap kesempatan yang ada, bagaimana tahapan yang harus dilakukan sebelum memulai bisnis? Apa saja yang harus dipersiapkan? Lalu risikonya apa saja?

Saran saya adalah mulailah berinvestasi dari hal-hal yang paling kecil seperti investasi waktu, ilmu, dan pikiran untuk mau belajar terlebih dahulu. Kedua, baru kita mulai berani menggunakan uang kita. Start small, dream big. Kita juga harus memikirkan risikonya juga. Jadi di saat bisnis Anda sudah mulai mapan, baru Anda berinvestasi pada aset, alat, dan membuat produk sendiri, kemudian berkembang lagi bisa menyewa tempat usaha, dan seterusnya.

Salahkah memulai bisnis dengan teman atau saudara atau orang terdekat lainnya? 

Jika Anda ingin berkolaborasi membangun bisnis dengan teman, sahabat, atau saudara, kita harus berbicara kemungkinan terburuknya kepada mereka. Saat Anda berkolaborasi jangan hanya berbicara saat berhasilnya saja, tetapi juga dibicarakan jika gagal bagaimana. Jadi harus dibicarakan untuk ke depannya. Maka dari itu jangan sampai disaat kita gagal, kita kehilangan uang ditambah kehilangan kerabat dekat. 

Kedua, berbisnis itu sama halnya dengan menikah, jadi harus terbuka satu sama lain. Kemudian Anda harus bisa mendapatkan chemistry dengan rekan bisnis Anda, dan memiliki perjanjian kerja sama yang jelas dan disepakati bersama.

Apakah ada tips agar bisnis dan perkerjaaan bisa berjalan beriringan?

Menurut saya pribadi, saya kurang setuju jika Anda masih bekerja lalu menjalan bisnis Anda secara bersamaan. Ini adalah masalah mental karena Anda masih bekerja dengan orang, namun di kantor Anda menjalankan bisnis pribadi Anda, apalagi sampai menggunakan fasilitas kantor. Saya sendiri kurang setuju, maka dari itu gunakan waktu Anda saat di luar kantor.

Ada beberapa instrumen yang bisa Anda gunakan. Anda bisa terjun ke capital market, bermain saham, atau hanya berpartner dan peran Anda hanya sebagai investor bisnis saja, bukan pengelola. Jadi pilihan tersebut tidak akan mengganggu waktu Anda di kantor. Saya pribadi belum pernah melihat ada seseorang yang sukses berbisnis sambil bekerja di kantor karena tidak akan maksimal. 

Last but not least, apa pesan bapak untuk pembaca KOL Stories?

Saat ini dunia bisnis dan ekonomi berubah begitu cepat, saran saya adalah Anda harus mulai beradaptasi dan belajar hal yang baru. Jangan hanya menjadi orang yang biasa saja, tetapi kita harus berusaha keluar dari zona nyaman untuk memulai sesuatu yang mempunyai tantangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: