Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Natal, Omzet Bisnis Cokelat dan Kartu Ucapan Meroket

Jelang Natal, Omzet Bisnis Cokelat dan Kartu Ucapan Meroket Kredit Foto: Unsplash/Daniel Fazio
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jelang Natal dan Tahun Baru, transaksi berbagai produk di situs belanja daring meningkat--salah duanya, cokelat dan kartu ucapan.

Menurut External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, masyarakat banyak membeli kue kering, parsel, dan produk terkait dalam beberapa waktu belakangan.

“Terbukti dari adanya peningkatan transaksi produk berkaitan dengan Natal sebanyak hampir 3x lipat dibandingkan dengan periode sebelum Natal,” ungkap Ekhel. Momen ini juga dimanfaatkan oleh pegiat usaha lokal Pipiltin Cocoa dan Harvest.

Baca Juga: Kacau! Jelang Akhir Tahun Harga XRP Malah Anjlok 24%, Ternyata Gara-Gara ....

Baca Juga: Apa Itu Cryptocurrency?

Gandeng Seribu Petani Lokal, Pipiltin Cocoa Kembangkan Potensi Cokelat Indonesia

Tissa Aunilla (42) pemilik usaha Pipiltin Cocoa, mulai fokus memanfaatkan platform digital Tokopedia sejak Maret 2020. “Omzet kami menurun lebih dari 50% karena pandemi. Kami akhirnya mengubah strategi penjualan menjadi online agar bisnis tetap berjalan,” ungkap Tissa.

Tissa dan Irvan Helmi, partner bisnisnya di Pipiltin Cocoa, kini bekerja sama dengan kurang lebih 1.000 petani cokelat di berbagai daerah di Indonesia. Ia konsisten mengedukasi dan memberdayakan petani lokal agar bisa terus meningkatkan kualitas produksi. Menurutnya, cokelat hasil petani lokal juga mampu bersaing dengan buatan luar negeri.

“Karena biji cokelat yang kami gunakan 100% diperoleh dari petani lokal, artinya masyarakat yang membeli produk kami juga turut menyejahterakan petani lokal. Dukungan seperti ini diharapkan bisa semakin memotivasi petani untuk terus mengembangkan potensi cokelat lokal,” ungkap Tissa.

Menyambut Hari Natal, Pipiltin Cocoa menyediakan beragam produk dengan harga terjangkau yang dapat dijadikan pilihan masyarakat untuk merayakan momen spesial. “Di momen Natal, penjualan kami bisa meningkat lebih dari 4x lipat dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” ujar Tissa.

35 Tahun Berdiri, Harvest Ubah Budaya Kerja dan Strategi Pemasaran untuk Jaga Relevansi

Vendy Satria (29) menjadi penerus Harvest pada 2017. Usaha kartu ucapan dan stationery kit lainnya ini dibangun oleh motivator sekaligus ayahnya, Andrie Wongso, sejak 1985. Sejak bergabung, Vendy membawa sejumlah perubahan. Mulai dari mempertajam visi dan misi perusahaan, membangun budaya kerja baru hingga memaksimalkan penjualan lewat platform digital seperti Tokopedia.

Menanggapi pandemi, Vendy mengatakan harus mengambil keputusan berat demi mempertahankan bisnis. “Omzet penjualan Harvest secara offline menurun drastis hingga 90% karena pandemi, maka kami terpaksa melakukan pengurangan karyawan,” ungkap Vendy.

Meskipun begitu, ia mengatakan, “Kehadiran platform digital Tokopedia di sisi lain sangat membantu kami beradaptasi dengan pandemi, menjangkau lebih banyak pembeli, dari Aceh hingga Papua. Kini omzet perlahan naik dan lebih dari 65% penjualan online Harvest berasal dari Tokopedia.”

Menjelang Natal, Vendy menjelaskan kertas kado dan kartu ucapan menjadi produk paling laris. Selain berbisnis, Harvest juga rutin membagikan donasi berupa paket alat tulis bagi anak-anak difabel dan sejumlah panti asuhan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: