Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rusia Siapkan Amunisi Blokir Facebook, Twitter, dan YouTube

Rusia Siapkan Amunisi Blokir Facebook, Twitter, dan YouTube Kredit Foto: Unsplash/dole777
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota parlemen Rusia dilaporkan bergerak selangkah lebih dekat untuk mengizinkan regulator memblokir platform internet, seperti Facebook, Twitter, dan YouTube. Pemblokiran akan dilakukan jika ketiga platform tersebut dianggap telah menyensor konten yang diproduksi oleh Rusia.

Majelis rendah parlemen Rusia, yang mengeluarkan draf rancangan undang-undang, dikutip dari laman Gadget 360, Minggu (27/12), mengatakan bahwa pihak berwenang dapat memblokir platform jika mereka ditemukan membatasi informasi berdasarkan kebangsaan dan bahasa.

Baca Juga: Setelah Facebook Kena Gugat, Instagram dan Facebook Messenger Down

Situs internet juga dapat dikenai sanksi jika terjadi diskriminasi terhadap konten media Rusia. Dalam catatan penjelasan yang terlampir pada RUU tersebut, dikatakan bahwa tahun ini pihak berwenang telah menerima keluhan dari media Rusia bahwa akun mereka telah disensor oleh platform internet Twitter, Facebook, dan YouTube.

RUU tersebut saat ini perlu mendapat persetujuan dari majelis tinggi Dewan Federasi sebelum Presiden Vladimir Putin menandatanganinya menjadi undang-undang. Rusia dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan upayanya untuk mengontrol internet dengan dalih memerangi ekstremisme online.

Pada 2018, regulator Rusia memerintahkan layanan pesan terenkripsi Telegram untuk diblokir, meskipun upaya tersebut diakhiri awal tahun ini setelah salah satu pendiri Pavel Durov melaporkan langkah-langkah untuk memerangi ekstremisme.

Pekan lalu, pengadilan Moskow mendenda Google karena tidak menghapus konten online yang dilarang oleh otoritas Rusia, yang terbaru dari serangkaian hukuman yang meningkat.

Pada Februari, pengadilan Moskow mendenda Twitter dan Facebook karena mengabaikan undang-undang Rusia yang mewajibkan mereka menyimpan data pengguna warga negara Rusia di dalam negeri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: