Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hartanya Bikin Melongo, Dua Miliarder Teknologi Ini Bak Ketiban Durian Runtuh di Tengah Pandemi!

Hartanya Bikin Melongo, Dua Miliarder Teknologi Ini Bak Ketiban Durian Runtuh di Tengah Pandemi! Kredit Foto: Unsplash/Sharon Mccutcheo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi virus corona yang telah berlangsung satu tahun lamanya membuat banyak orang kesusahan dan rentetan resesi ekonomi di berbagai negara di seluruh dunia. Namun, dua orang hebat di jagat teknologi ini justru merasakan nikmatnya harta yang semakin berlimpah. Ialah Elon Musk dan Jeff Bezos.

Pada awal tahun 2020, Elon Musk masih termasuk dalam 20 orang terkaya di seluruh dunia, versi Forbes. Tetapi kini, Musk menjadi orang terkaya kedua di dunia dengan harta USD147 miliar (Rp2.081 triliun). Harta Musk melonjak lebih dari USD120 miliar tahun ini.

Dilansri dari The Guardian di Jakarta, Senin (28/12/2020) melambungnya harga saham Tesla hingga menjadi produsen mobil dengan valuasi tertinggi di dunia membuat Musk terus merasakan kekayaan yang melimpah. Tak hanya itu, kesuksesan SpaceX dengan roketnya yang dipercaya NASA juga membuat Musk menggusur Bill Gates dari orang terkaya kedua di dunia.

Baca Juga: Jeff Bezos Jarang Beramal, Janda Orang Terkaya Dunia Ini Justru Hobi Sedekah

Sementara itu, posisi pertama masih dikuasai oleh bos Amazon, Jeff Bezos dengan harta kekayaan mencapai USD185 miliar (Rp2.620 triliun). Pada tahun ini, harta Bezos bahkan sempat menyentuh lebih dari USD200 miliar. Hal ini lantaran membludaknya pesanan belanja online dari Amazon selama pandemi hingga membuat saham perusahaan terkerek jauh. (kurs Rp14.167/dolar)

Bezos dan Musk tak sendirian, banyak juga taipan lainnya yang ketiban durian runtuh di tengah pandemi yang memporak-porandakan ekonomi dunia. Sayangnya, banyak pihak yang menyayangkan hal tersebut hingga semakin terlihat bahwa

Bezos dan Musk tak sendirian, banyak juga taipan lainnya yang ketiban durian runtuh di tengah pandemi yang memporak-porandakan ekonomi dunia. Sayangnya, banyak pihak yang menyayangkan hal tersebut hingga semakin terlihat bahwa bukti sistem ekonomi global tidak sesuai karena membuat yang kaya semakin kaya dan si miskin semakin menderita.

"Kemiskinan ekstrim meningkat pertama kalinya dalam satu dekade dan ratusan juta orang kesusahan, terperosok hutang, tak bisa makan. Pemerintah perlu setop 'memenuhi hawa nafsu' para orang terkaya. Pajak hanya akan membuat sedikit perbedaan tapi bisa menjadi penyelamat bagi mereka yang paling menderita oleh pandemi," kata Ana Arendar, kepala Oxfam yang merupakan yayasan amal asal Inggris.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: