Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tangkap Peluang Bisnis, 4 Mahasiswa Polbangtan Gowa Tekuni Budi Daya Ayam Joper

Tangkap Peluang Bisnis, 4 Mahasiswa Polbangtan Gowa Tekuni Budi Daya Ayam Joper Kredit Foto: BPPSDMP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menarik generasi muda ke sektor pertanian pertanian terus dilakukan. Salah satunya melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang fokus pada peningkatan kapasitas pemuda pedesaan di bidang pertanian melalui pengembangan wirausahawan muda pertanian, fasilitas akses permodalan, dan pembangunan lingkungan usaha yang kondusif.

Seperti diungkapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Kementan akan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta berwirausaha pertanian.

Baca Juga: Dukung Food Estate, Kementan Kawal Kerja Sama Off Taker dan Gapoktan

"Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan, hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemi ini," ujar Mentan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menjelaskan dua kunci utama dalam pelaksanaan program YESS. Pertama, program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari program YESS, yakni pemuda/i, harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir.

Salah satu penerima manfaat program YESS adalah Muhammad Fauzan Afdhal, Ainun Nisa Putri Amna, Khaerunisa, dan Bita Novita. Tergabung dalam Kelompok Generation of Preneur Savior (GPS), 4 generasi milenial ini memilih untuk mengembangkan budi daya peternakan ayam joper.

Ketika ditanyakan alasan mengapa memilih budi daya ayam joper, Fauzan dan ketiga rekannya menceritakan bahwa potensi bisnis ayam kampung super atau joper saat ini sedang mengalami kenaikan. Banyak dari kalangan peternak yang memilih untuk beternak joper daripada ayam kampung biasa karena masa panennya yang cepat dan cita rasa dagingnya tidak kalah dengan ayam kampung biasa.

"Bantuan modal dari dana Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) yang diberikan oleh program YESS kami manfaatkan untuk membeli  800 DOC, pakan, dan perlengkapan kandang. Untuk pemasaran ayam joper yang diproduksi, kami telah menjajaki beberapa pasar dan beberapa rumah makan yang menyajikan menu ayam goreng," tegas Fauzan. 

Fauzan dan ketiga rekannya pun menyadari sukses tidaknya usaha ada di kontinuitas produk dalam  memenuhi kebutuhan pasar. Untuk itu, mereka berupaya untuk meningkatkan produksi dan terus mengembangan jejaring pemasaran.

"Di lahan peternakan yang berlokasi di Bilacaddi Kel. Maradekaya Kec. Pattallassang, Kabupaten Takalar, kami ingin menambah luas kandang lagi dan membeli DOC secara rutin setiap bulannya 200 ekor agar bisa memenuhi kebutuhan pasar setap saat," harap Fauzan optimis.

Pada kesempatan yang sama, Project Manager Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), Inneke Kusumawati, mengungkapkan bahwa program YESS dirancang untuk menghasilkan wirausahawan muda perdesaan di bidang pertanian. Keberhasilan program YESS akan menjadi percontohan dan tolok ukur untuk kegiatan program pengembangan pemuda tani dan kewirausahaan muda di tingkat nasional maupun internasional.

Ia pun menambahkan, pembentukan karakter wirausaha pada generasi muda tak akan berhasil tanpa ada dukungan berbagai pihak seperti dukungan keluarga, dukungan pemerintah daerah, serta dukungan pihak kampus dalam hal ini Polbangtan Gowa dalam membangun ekosistem bisnis di kampus.

"Semoga program ini mampu menjadi pengungkit regenerasi petani muda yang cerdas dan inovatif," ungkap Inneke.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: