Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Klaim Efektivitas 70% Vaksin AstraZeneca Dipertanyakan, Masih Layakkah Dipakai di Indonesia?

Klaim Efektivitas 70% Vaksin AstraZeneca Dipertanyakan, Masih Layakkah Dipakai di Indonesia? Kredit Foto: Reuters

Astrazeneca memang sebelumnya pernah mengeluarkan klaim efikasinya hingga 90 persen. Namun ternyata klaim tersebut didapat dari hasil pemberian dosis vaksin Covid-19 yang keliru.

Meskipun klaim ini penuh kejanggalan karena dengan dosis yang lebih sedikit justru keampuhannya lebih besar ketimbang jika diberikan dengan dosis yang tepat. Ahmad mengatakan, klaim 90 persen ini bisa dikesampingkan karena belum ada penjelasan secara ilmiah.

"Jadi saya bisa abaikan klaim 90 persen untuk saat ini, karena toh sulit juga penjelasannya dan mereka pun akui tidak punya penjelasan yang bagus kenapa dosis rendah malah jadi bagus efikasinya, di sinilah pentingnya transparansi," tambah Ahmad.

Baca Juga: Indonesia Siap Beli 50 Juta Dosis Vaksin Covid-19 dari AstraZeneca & Novavax

Untuk diketahui, vaksin Covid-19 asal Inggris, Astrazeneca baru saja melaporkan hasil uji klinis tahap tiga yang dilakukan di Brasil dan Inggris.

Dikutip dari situs penelitian ilmiah Lancet, dilaporkan efikasi dari Astrazeneca mencapai 70 persen. Angka efikasi tersebut didapat dari penggabungan data kelompok orang yang divaksinasi dengan dosis tepat, dan dosis yang keliru. Jika hanya menggunakan data kelompok dosis yang tepat, ditemukan efikasi sebesar 64 persen.

Adapun, Indonesia sendiri sudah memastikan siap membeli masing-masing 50 juta dosis vaksin Covid-19 dari AstraZeneca dan Novavax. Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan peningkatan supply commitment letter terkait vaksin dari kedua perusahaan tersebut pada Rabu, 30 Desember 2020.

Penandatanganan tersebut dilakukan antara Novavax dengan Indo Farma dan Astra Zeneca dengan Bio Farma yang disaksikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

"Selain vaksin Sinovac, hari ini kita juga berhasil mengamankan suplai vaksin yaitu dari AstraZeneca dan Novavax masing-masing sebesar 50 juta dosis," kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Rabu (30/12/2020).

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: