Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elektabilitas Prabowo Merosot, Gerindra Jawab Santai: Masih Jauh Banget 2024

Elektabilitas Prabowo Merosot, Gerindra Jawab Santai: Masih Jauh Banget 2024 Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan

Di tempat terpisah, Direktur Eksekutif Y-Publica, Rudi Hartono, menilai bergabungnya Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ke Kabinet Indonesia Maju menandakan sistem multipartai yang diterapkan Indonesia belum efektif.

Sebagaimana diketahui, dua pasangan itu merupakan kontestan di Pilpres 2019 punya gagasan politik yang berbeda. Jokowi-Ma'ruf dengan liberalisasi ekonomi dan Prabowo-Sandi dengan proteksionisme dan nasionalime ekonomi. Namun, pertarungan gagasan itu seolah redup setelah bergabungnya Prabowo-Sandi ke pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Baca Juga: Pasang Badan untuk Habib Rizieq, Tokoh Tionghoa Surati Jokowi: Prabowo dan Sandi...

Rudi menyesalkan banyaknya jumlah parpol pada Pemilu 2019 tidak dibarengi dengan sumbangan gagasan politik. Dari 16 partai politik di tingkat nasional sebagai peserta Pemilu 2019, hanya satu partai di Senayan yang memilih oposisi.

"Padahal, multipartai bertujuan untuk mencegah penumpukan kekuasaan di tangan segelintir kekuatan politik," paparnya.

Apakah Partai Gerindra yang bergabung ke pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin akan tetap kritis? Rudi bilang, kemungkinan itu bisa terjadi. Asalkan, kadernya diberi kebebasan mengkritik pemerintah.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: