Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apapun yang Terjadi Jangan Dijual! Sabar Harga Emas Bakal Mengkilau Lagi

Apapun yang Terjadi Jangan Dijual! Sabar Harga Emas Bakal Mengkilau Lagi Kredit Foto: Freepik/user4436526
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi covid-19 telah membuat harga emas melonjak pada 2020, bahkan pernah mencapai level tertingginya di angka Rp1.065.000 per gram. Setelah mencapai level tersebut, harga emas cenderung menurun. Lalu, apakah harga emas akan mengulangi capaian tertingginya tersebut pada 2021?

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi di tahun ini akan cenderung fluktuatif. Ia memprediksi pada kuartal I 2021, harga emas akan mengalami penguatan. "Kemungkinan emas naik di level tertinggi pada kuartal I,” ujar Ibrahim.

Baca Juga: Tajir Melintir! Konglomerat Sri Prakash Lohia Caplok Tambang Emas Ratusan Miliar Rupiah!

Ia menjelaskan, naik harga emas di dorong beberapa sentimen dari Eropa dan Amerika Serikat. Dari Eropa, Inggris akan meninggalkan Brexit pada Januari 2021 ini. Namun, harga emas belum bisa melesat terlampau tinggi karena masih ada klausul yang dibahas dari kesepakatan perdagangan tersebut.

Sementara dari Amerika Serikat, bank sentral yang terus menggelontorkan stimulus tak terbatas untuk penanganan Covid-19. "Pada kuartal pertama, emas akan mencapai 2.045 per troy ons" jelasnya

Dengan harga tersebut, lanjut Ibrahim, jika asumsi nilai tukar rupiah berada di Rp13.600 per dolar Amerika Serikat, maka harga emas akan ada di level Rp999 ribu per gram. Sedangkan bila rupiah melemah di kisaran Rp14.200, maka harga emas bisa tembus Rp 1 jutaan.

"Dengan nilai tukar rupiah berada di level Rp14.200, maka harga Emas akan ada di Rp1,3 juta per gram," terangnya.

Baca Juga: Diprediksi Salip Emas, Perusahaan Manajer Investasi Ganti Asetnya ke Bitcoin

amun, meski ada kencenderungan untuk naik pada kuartal I, harga emas akan kembali anjlok di kuartal III. Hal ini disebabkan oleh vaksinasi yang mulai berjalan. Di sisi lain, bank sentral juga berangsur-angsur menghentikan stimulus setelah perekonomian mulai pulih.

"Pada kuartal III, emas berada di level 1.600 per troy ons atau setara dengan Rp 871 ribu per gram," ujarnya.

Sambung dia menambahkan, jika harga emas akan mengalami penguatan pada kuartal I, lalu landai di kuartall II dan anjlok di kuartal III, maka di kuartal IV akan kembali mengalami penguatan. Pada akhir tahun Ia memprediksi emas akan berada di kisaran 1.800 per troy ons.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: