Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini yang Bikin Inflasi 2020 di Bawah Prediksi BI

Ini yang Bikin Inflasi 2020 di Bawah Prediksi BI Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada 2020 tercatat rendah 1,68% (yoy) dan berada di bawah kisaran sasaran 3,0±1%. Inflasi yang rendah tersebut dipengaruhi oleh permintaan domestik yang belum kuat sebagai dampak pandemi Covid-19, pasokan yang memadai, dan sinergi kebijakan antara Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dalam menjaga kestabilan harga.

IHK Desember 2020 yang terkendali mendorong capaian inflasi tahun 2020 yang rendah. Secara bulanan, inflasi IHK pada Desember 2020 mencapai 0,45% (mtm), meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 0,28% (mtm). Inflasi tersebut lebih rendah dari rerata inflasi Desember lima tahun sebelumnya sebesar 0,67% (mtm).

Berdasarkan komponennya, inflasi inti tercatat 0,05% (mtm), relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,06% (mtm). Inflasi kelompok administered prices terjaga rendah sebesar 0,35% (mtm), meskipun sesuai pola musiman akhir tahun meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 0,16% (mtm).

"Sementara itu, inflasi kelompok volatile food tercatat 2,17% (mtm), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan November 2020 sebesar 1,31% (mtm), sejalan pola musiman akhir tahun," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Senin (4/1/2020). Baca Juga: BPS: Laju Inflasi 2020 Terendah dalam Sejarah!

Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK, lanjut dia, tercatat melambat pada tahun 2020 dan melanjutkan tren penurunan sejak 2017.

Perkembangan inflasi pada tahun 2020 tersebut dipengaruhi oleh inflasi inti yang tercatat rendah sebesar 1,60% (yoy), sejalan dengan pengaruh permintaan domestik yang belum kuat.

"Inflasi inti yang rendah juga didukung oleh kebijakan BI dalam pembentukan inflasi," jelas Erwin.

Inflasi kelompok administered prices juga tercatat rendah sebesar 0,25% (yoy), sejalan dengan mobilitas masyarakat yang masih terbatas dan upaya Pemerintah menurunkan harga energi guna mendorong daya beli masyarakat.

Sementara itu, inflasi kelompok volatile food terkendali sebesar 3,62% (yoy), didukung oleh permintaan yang belum kuat dan pasokan yang memadai, meskipun terdapat tekanan musiman pada akhir tahun. Selain itu, BI dan Pemerintah di tingkat pusat maupun daerah tetap bersinergi untuk menjaga kestabilan harga.

"Ke depan, BI tetap konsisten menjaga inflasi di kisaran sasarannya 3,0±1% pada 2021," ungkap Erwin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: