Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ngeri! Ini Bahaya yang Mengintai Jika Perang Iran Benar-benar Pecah

Ngeri! Ini Bahaya yang Mengintai Jika Perang Iran Benar-benar Pecah Kredit Foto: IStock
Warta Ekonomi, Teheran -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebenarnya ingin melancarkan perang melawan Iran. Namun, Iran hanya sesumbar bahwa mereka siap menghadapi perang karena mereka telah melakukan kalkulasi matang.

Trump ingin meninggalkan pekerjaan berat bagi Joe Biden dengan melancarkan perang Iran. Dengan dukungan Iran, hal itu bukan hal yang mustahil. Pada momen beberapa saat terakhir sangat tepat ketika Iran kembali mengumandangkan balas dendam atas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani setahun lalu.

Baca Juga: Ancaman Iran Bikin Ngeri! Bilang Kalau Donald Trump Tak Akan Aman di Bumi

Sinyal ketegangan AS-Iran semakin meningkat ketika kapal induk USS Nimitz tetap bertahan di Timur Tengah, padahal sebelumnya AS telah memerintahkan penarikannya. Itu dikarenakan AS melihat adanya ancaman Iran terhadap Presiden Trump dan para pejabat AS lainnya.

Pada akhir 2020, AS memerintahkan penerbangan pesawat pengebom B-52 yang membawa senjata nuklir ke Timur Tengah. Itu dikarenakan seorang penasihat militer Iran mengancam bahwa Tahun Baru akan menjadi duka bagi warga AS.

Jika perang Iran-AS pecah sebelum Trump lengser, itu akan menjadi bencana besar bagi dunia, bukan hanya Timur Tengah. Konsekuensi yang ditanggung bukan hanya AS dan koalisinya, yakni Arab Saudi dan Israel. Namun, konflik itu akan berdampak luas karena Timur Tengah merupakan jantung konflik dunia.

Perang Iran-AS bisa jadi akan memicu krisis ekonomi dunia yang lebih parah. Padahal, saat ini dunia sedang menghadapi krisis ekonomi dunia karena pandemi virus korona yang berlangsung hingga kini. Dunia akan kembali menghadapi resesi berkepanjangan karena efek ganda antara perang dan pandemi.

Negara yang paling dirugikan akibat perang itu adalah Iran. Itu disebabkan Iran mengalami bencana dan tragedi sepanjang 2020 dan menjadi tahun yang paling buruk sejak perang Iran-Irak.

Jika perang, Iran akan kembali menghadapi bencana berkepanjangan. Mata uang Iran pun sudah merosot lebih dari separuh. Media di Iran sudah memperingatkan bahwa ekonomi Iran akan menghadapi kehancuran. Sanksi ekonomi AS melemahkan Iran dari segala arah.

"Iran menghadapi defisit anggaran USD200 juta per pekan. Defisit itu menyebabkan inflasi," kata Majid Rafizadeh, pakar Iran, dilansir Arab News.

"Krisis ekonomi Iran disebabkan oleh dikuasai Pasukan Garda Revolusi dan afiliasi, kantor Pemimpin Tertinggi yang menguasai sistem keuangan dan ekonomi Iran," imbuhnya.

Teheran mengalami kesulitan membiayai kelompok milisi di luar negeri. Seperti dilaporkan Middle East Eye, permasalahan finansial menyebabkan Ayatullah Khamenei memerintahkan semua faksi di Irak untuk menghentikan serangan ke kepentingan AS di Iran.

Bukan hanya krisis ekonomi di Iran , krisis itu juga akan melebar. Itu dikarenakan pasokan minyak akan terganggu. Harga minyak dunia pun pasti akan mengalami kenaikan tajam. Seluruh dunia akan terkena dampaknya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: