Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bingung Mau Investasi di 2021? Simak Lima Poin Ini Biar Investasi Hasilkan Cuan

Bingung Mau Investasi di 2021? Simak Lima Poin Ini Biar Investasi Hasilkan Cuan Kredit Foto: Freepik

3. I.D.E.A - Juara Dunia Baru

DBS Chief Investment Office (CIO) melihat ekonomi digital menjadi trend di dunia. DBS CIO telah menciptakan akronim I.D.E.A. untuk merangkum jenis perusahaan yang akan unggul di dunia digital ini. Perusahaan yang memiliki karakteristik sebagai Inovator, Pembaharu (Disruptor), Pembuka Kesempatan (Enabler), dan Penyadur (Adapter) (I.D.E.A) telah melihat harga saham mereka melonjak, dan diharapkan trend ini terus berlanjut. Saham-saham perusahaan I.D.E.A merupakan pilihan menarik untuk dibeli karena mereka beradaptasi dengan cepat di masa pandemi ini.

4. Sektor bioteknologi

DBS CIO tetap mendukung sektor Layanan Kesehatan - terutama bioteknologi. Seruan ini telah mulai mendapatkan dukungan besar di tengah pandemi saat ini. Terlihat juga beberapa tema pertumbuhan sekuler yang berdampak pada industri dengan konsekuensi jangka panjang yang menguntungkan terhadap layanan kesehatan dan pengembangan obat.

"Ini termasuk kecenderungan demografis, yang luas, dan kemajuan besar dalam ilmu kedokteran. Hal ini menciptakan optimistisme terhadap trend terkait penemuan dan pengembangan obat-obatan baru," papar Hou.

5. Tetap berinvestasi melalui portofolio Barbell

Strategi DBS CIO Barbell memerlukan alokasi aset berdasarkan atas dua bidang fokus: (a) Pertumbuhan nilai aset dan (b) Pendapatan. Komponen "Pertumbuhan" terdiri atas ekuitas yang mendapat manfaat dari tren pertumbuhan sekuler, seperti perusahaan I.D.E.A.

Sementara komponen "Pendapatan" terdiri atas obligasi korporasi dan ekuitas yang menghasilkan dividen, seperti Singapore REITs. DBS CIO menyertakan emas sebagai "aset yang mendiversifikasi risiko" untuk menambah ketahanan portofolio terhadap dunia yang bergejolak.

Portofolio Barbell telah mencatat pertumbuhan sebesar 17%, lebih tinggi 6% dari index sebelumnya yang terdiri dari 50% saham global dan 50% obligasi global (per 10 Desember 2020).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: