Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siapa Sangka, Toko Konvensional Masih Diminati di Era Digital dan Pandemi

Siapa Sangka, Toko Konvensional Masih Diminati di Era Digital dan Pandemi Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Contoh lain mengenai kebiasaan berbelanja adalah mengenai toko konvensional di Indonesia yang sebagian besar merupakan bisnis keluarga dan etalase toko kecil yang biasanya mendominasi penjualan produk segar dan makanan pokok.

Dari hasil survei terlihat bahwa 88% orang Indonesia masih memilih untuk berbelanja produk makanan sehari-hari di pasar/toko tradisional.

Meskipun demikian, hampir semua pembeli Indonesia (93%) juga berbelanja di toko-toko ritel modern, seperti minimarket dan jaringan supermarket, untuk berbelanja kebutuhan pribadi, pakaian, pembersih rumah atau produk elektronik.

Hal Ini harus dimanfaatkan secara cerdas oleh para pemilik kios pasar tradisional, untuk bergerak lebih cepat dalam memanfaatkan pembayaran digital dan tetap memandang pentingnya pilihan tipe pembayaran bagi pengecer tradisional pada umumnya.

Hal ini bisa juga menjadi indikasi bahwa pemilik gerai belanja modern seperti supermarket mungkin tidak perlu fokus menawarkan produk makanan untuk menarik pelanggan baru dan tetap. Sebaliknya, mereka harus fokus ikut berpartisipasi dalam persaingan online.

Baca Juga: Belanja Online Meningkat, Milenial Didorong Tingkatkan Jiwa Kewirausahaan

Survei Home Credit menunjukkan bahwa 79% orang Indonesia pernah berbelanja secara online dalam 3 bulan belakangan sebelum mengikuti survei. Hal ini menunjukan bahwa layanan e-commerce semakin penting akibat pembatasan PSBB selama pandemi dan diprediksi terus berkembang ke depannya. Belanja online banyak dipilih oleh pelanggan untuk produk fashion, perhiasan, furniture/dekorasi rumah, dan gadget elektronik.

Adapun, pembelian produk elektronik pribadi seperti ponsel baik di toko fisik dan toko online memiliki proporsi yang sama. Hal ini memberikan keuntungan pada penawaran Home Credit karena dapat membantu konsumen melakukan pembelian dengan cepat dan nyaman melalui berbagai jalur distribusi.

Proses digitalisasi telah mengubah perilaku konsumen dalam berbelanja dengan adanya pilihan yang lebih beragam, yang mempengaruhi pengambilan keputusan, tuntutan harga untuk semakin kompetitif, serta mendorong persaingan dengan pasar tradisional.

“implikasinya bagi bisnis adalah untuk mendiversifikasi pilihan metode pembayaran dan pembiayaan mereka, baik dalam platform belanja online maupun offline," kata Animesh.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: