Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rem Anies Diinjek Jokowi

Rem Anies Diinjek Jokowi Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan/Pool
Warta Ekonomi -

Rem mendadak yang diinjek Anies Baswedan, Oktober 2020 karena Covid-19 di Jakarta mengganas, kini diinjek Presiden Jokowi. Mulai pekan depan, Pemerintah Pusat sudah memutuskan memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara serentak di Jawa-Bali. Beda dengan Anies yang sempat di-bully, keputusan Jokowi injek rem ini justru disambut positif karena perkembangan Covid memang semakin menggila dan mencemaskan.

Sebelum PSBB serentak Jawa-Bali diumumkan, Jokowi memberi sejumlah clue (petunjuk) saat memimpin Rapat Terbatas (Ratas) Penanganan Covid-19 dan Rencana Pelaksanaan Vaksinasi bersama para menteri dan gubernur, di Istana Negara, Jakarta, kemarin. Sebagian peserta Ratas hadir di Istana Negara, sebagian lagi mengikuti secara virtual.

Di awal pidatonya, Jokowi memaparkan strategi penanganan pandemi. Urutannya, tetap sama dengan sebelumnya. Pertama, penanganan kesehatan. Kedua, perlindungan sosial. Ketiga, pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Mensos Risma Viral, Netizen: Please, Abis Ini DKI-1 Bu, Please

Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu, menyinggung lockdown yang kembali diberlakukan sejumlah negara. "Bangkok lockdown, Tokyo dinyatakan dalam keadaan darurat, London juga di-lockdown. Kemudian, seluruh Inggris juga di-lockdown. Karena penyebaran Covid-19 yang sangat eksponensial," paparnya.

Kepala Negara menekankan, penanganan pandemi tidak lagi cukup dengan kerja keras. Tapi, kerja mati-matian. Agar 3T (testing, tracing, dan treatment) dan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan) bisa benar-benar diterapkan di lapangan. "Sekali lagi, di lapangan," tegas Jokowi. Air mukanya kelihatan kesal, ketika mengulang ucapan itu. 

Pasalnya, dari hasil survei yang dikantongi Jokowi, motivasi disiplin terhadap protokol kesehatan di masyarakat mulai kendor. Ia meminta para gubernur mendisiplinkan kembali protokol kesehatan. "Memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak, ini berkurang," tandasnya.

Setelah Ratas, Menko Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto tampil di hadapan awak media mengumumkan PSBB serentak se-Pulau Jawa dan Bali. PSBB diterapkan mulai 11 Januari sampai 25 Januari 2021, atau selama 2 pekan.

Alasannya, seluruh provinsi di wilayah Jawa dan Bali memenuhi salah satu dari empat parameter yang telah ditetapkan untuk PSBB. Pertama, tingkat kematian di atas rata-rata tingkat kematian nasional atau 3 persen. Kedua, tingkat kesembuhan di bawah rata-rata tingkat kesembuhan nasional atau di bawah 82 persen. Ketiga, kasus aktif di atas rata-rata tingkat kasus aktif nasional atau sekitar 14 persen. Keempat, tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) untuk ICU dan isolasi yang di atas 70 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: