Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bye-bye! Aksi Bodoh Pendukung Trump Gak Ubah Fakta, Kongres Pelan-pelan Lanjutkan Sidang

Bye-bye! Aksi Bodoh Pendukung Trump Gak Ubah Fakta, Kongres Pelan-pelan Lanjutkan Sidang Kredit Foto: AP Photo
Warta Ekonomi, Washington -

Para anggota Kongres Amerika Serikat (AS) bersidang kembali tak lama setelah jam 8 malam pada Kamis (7/1/2021) untuk melanjutkan sertifikasi hasil pemilu presiden.

Sesi sertifikasi hasil pemilu itu sempat tertunda setelah para pendukung Presiden AS Donald Trump menyerbu masuk gedung US Capitol. Pendukung Trump kemudian berhasil dihalau keluar oleh aparat keamanan dari gedung tersebut.

Baca Juga: Paham Enggak Trump, Aksi Pendukungmu Bikin Jijik Pemimpin-pemimpin Dunia

“Kepada mereka yang mendatangkan malapetaka di Capitol hari ini, Anda tidak menang,” ujar Wakil Presiden AS Mike Pence saat sesi sidang dilanjutkan.

“Ayo kembali bekerja,” ujar Pence, mendapat tepuk tangan.

"Kami akan mengesahkan pemenang pemilu 2020," papar Ketua Senat Partai Republik Mitch McConnell, menyebut serangan oleh pendukung Trump sebagai "pemberontakan yang gagal."

Anggota parlemen memperdebatkan upaya terakhir oleh anggota parlemen pro-Trump untuk menantang hasil pemilu, yang tidak mungkin berhasil. 

Tetapi beberapa orang yang berencana menolak hasil pemilu mengatakan mereka akan mempersingkat upaya mereka dan mungkin hanya menantang hasil di satu negara bagian, bukan di beberapa negara bagian.

Walikota Washington Muriel Bowser memerintahkan jam malam di seluruh kota mulai pukul 6 sore.

Pasukan Garda Nasional, agen FBI, dan Dinas Rahasia AS dikerahkan untuk membantu polisi Capitol yang kewalahan, dan pasukan Garda serta polisi mendorong pengunjuk rasa menjauh dari Capitol setelah jam malam diberlakukan.

“Beginilah hasil pemilu diperdebatkan di republik pisang, bukan republik demokratis kita. Saya terkejut dengan perilaku sembrono dari beberapa pemimpin politik sejak pemilu,” papar mantan Presiden AS George W Bush, dari Partai Republik, tanpa menyebut nama Trump.

Ribuan pendukung Presiden Donald Trump menyerbu US Capitol untuk menolak kekalahan dalam pemilu. Ulah itu memaksa Kongres untuk sementara menunda sesi mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.

Polisi mengevakuasi para anggota parlemen dan berjuang selama lebih dari tiga jam untuk membersihkan Capitol dari para pendukung Trump.

Para pendukung Trump itu menerobos lorong dan mengobrak-abrik kantor dalam adegan kekacauan demi kekacauan yang mengejutkan dunia.

“Seorang wanita tewas setelah ditembak selama kekacauan itu,” ungkap polisi Washington.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: