Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menelisik Perbedaan Vaksin Sinovac dan Sinopharm China, Apa Kabar Merek Lain?

Menelisik Perbedaan Vaksin Sinovac dan Sinopharm China, Apa Kabar Merek Lain? Kredit Foto: Antara/Abriawan Abhe

Peluncuran vaksin China

Sinovac dapat memproduksi 300 juta dosis setahun di pabrik seluas 20.000 meter persegi, kata pemimpin perusahaan kepada media pemerintah CGTN.

Seperti vaksin-vaksin lain, Sinovac perlu dua dosis dan itu berarti perusahaan itu dapat memvaksin 150 juta per tahun, sekitar sepersepuluh penduduk China.

Para analis menunjuk bagaimana China berupaya memenangkan diplomasi vaksin.

Presiden Xi Jinping berjanji untuk menyisihkan US$2miliar untuk Afrika dan juga menawarkan negara Amerika Latin, Karibia pinjaman US$1miliar untuk membeli vaksin. Tak jelas seperti apa persyaratannya.

"Beijing jelas akan menggunakan alasan menyelamatkan jiwa untuk keuntungan komersial dan diplomatik," kata Jacob Mardell, analis dari MERICS, kepada ABC news.

Tidak jelas berapa harganya namun tim BBC di kota Yiwu, China menyaksikan para perawat menyuntikkan vaksin seharga 400 yuan (Rp700.00).

Bio Farma, perusahaan Indonesia, mengatakan vaksin itu harganya sekitar Rp200.000.

Harga itu jauh lebih mahal dari vaksin buatan Universitas Oxford seharga US$4 (Rp55.000) satu dosis, sementara vaksin Moderna US$33 per dosis.

Moderna mengatakan mereka merencanakan untuk mengapalkan 500 juta dosis pada 2021 sementara AstraZeneca mengatakan akan memproduksi 700 juta vaksin yang dikembangkan bersama Universitas Oxford pada akhir kwartal pertama tahun 2021.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: