Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

CPO Beri Kabar Baik di Awal Januari 2021

CPO Beri Kabar Baik di Awal Januari 2021 Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Melewati pekan I-Januari 2021, harga rata-rata minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada CIF Rotterdam basis tercatat menguat sebesar 28,2 persen menjadi US$1.104 per MT (atau sekitar Rp15.456.000 per MT) dibandingkan periode yang sama secara y-o-y.

Jika dibandingkan minggu lalu, average price yang tercatat tersebut menguat 9,1 persen dari yang sebelumnya sebesar US$1.012 per MT (atau sekitar Rp14.168.000 per MT). Meskipun penyebaran pandemi Covid-19 masih masif di Indonesia, harga rata-rata CPO tersebut berhasil mencetak harga tertinggi dibandingkan sebelum serangan masif Covid-19 di Indonesia. Tidak hanya itu, harga CPO saat ini juga membawa harapan baru untuk harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani. 

Baca Juga: Harga CPO Meningkat, Pemerintah Kenakan Bea Keluar Awal Tahun 2021

Kenaikan harga CPO ditunjang adanya persepsi bahwa stok akan berkurang sepanjang tahun ini. Hal ini dikarenakan, Indonesia dan Malaysia sebagai produsen terbesar CPO dunia tengah memasuki musim hujan yang dapat menghambat produksi.

Fenomena iklim La Nina tersebut yang turut diiringi dengan kenaikan permintaan inilah yang memicu melesatnya harga CPO ke level tertinggi sepanjang hampir satu dekade tersebut. Selisih harga (spread) dengan minyak nabati lain seperti minyak kedelai akan semakin menyempit. Perlu diwaspadai, ada kemungkinan konsumen akan beralih ke minyak nabati lain. Di sisi lain fenomena La Nina juga diperkirakan hanya akan bertahan hingga kuartal pertama 2021.

Prospek produksi di Indonesia sebagai produsen terbesar di dunia akan pulih pada paruh kedua. Pemulihan produksi dan harga yang sudah tergolong 'mahal' akan membuat pasar cooling down.

CEO Oil World, Thomas Mielke seperti dikutip dari Reuters mengatakan, Harga CPO kemungkinan tertekan pada semester II-2021. Tekanan ini akan datang dari produksi kedelai dan biji bunga matahari yang meningkat.

Namun, Mielke memperkirakan koreksi harga CPO tersebut tidak akan terlalu dalam akibat permintaan masih tetap tinggi karena berjalannya program B30 yang diimplementasikan di Indonesia. "Produksi CPO Indonesia sepanjang tahun 2021 akan naik 4,4 juta ton. Sementara produksi Malaysia diperkirakan naik 0,3 juta ton," pungkas Mielke.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: