Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Ketika Wabah SARS Justru Bentuk JD.Com Jadi Raksasa E-Commerce China

Kisah Perusahaan Raksasa: Ketika Wabah SARS Justru Bentuk JD.Com Jadi Raksasa E-Commerce China Kredit Foto: Shutterstock

Bukan cuma Walmart yang ikut memainkan peran, Farfetch, raksasa layanan e-commerce mewah yang berbasis di kantor pusat di London, juga mendapat kucuran uang senilai 397 juta dolar dari JD di tahun 2017. Kesepakatan itu difokuskan pada penghormatan Farfetch terhadap kekayaan intelektual yang kontras dengan reputasi Alibaba. Kemitraan JD dan Farfetch juga bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar mereka di China.

Sementara itu bagaimana persaingan JD dengan Alibaba? Membandingkan Alibaba dengan JD seperti membandingkan Amazon dengan eBay. Kedua raksasa memiliki pelanggan mereka sendiri, itulah sebabnya mereka memiliki pengaruh tertentu atas pasar ritel di China dan juga berkembang secara global dengan kecepatan yang eksponensial.

Kedua platform e-commerce tersebut secara bergiliran meluncurkan toko retail offline mereka yaitu Hema dan 7Fresh yang mendorong strategi 'retail baru' China.

2016.jpg

Pada Mei 2019, persentase Alibaba dari total penjualan e-commerce ritel di China adalah 55,9 persen, sedangkan JD adalah 16,7 persen, menurut laporan oleh eMarketer.

Singkatnya, JD adalah pengecer penjualan langsung yang menggunakan model yang mirip dengan Amazon. Berbeda dengan model e-commerce Alibaba, JD.com menyimpan, memasarkan, dan mengirimkan barang dagangan langsung ke konsumen China melalui jaringan pelayaran nasionalnya, yang mencakup komponen pengiriman jarak jauh di sebagian besar negara.

Jadi, sejak 2004 hingga saat ini, JD telah ada selama hampir 17 tahun. Dalam 17 tahun terakhir, JD telah berubah dari start-up yang rapuh, yang dipaksa oleh SARS untuk bertransformasi, menjadi perusahaan wirausaha, tumbuh menjadi warga korporat yang mampu memberikan kontribusi kepada negara dalam waktu yang sangat sulit seperti COVID -19.

Selama 17 tahun terakhir juga menyaksikan pertumbuhan JD dari perusahaan mikro dengan hanya puluhan karyawan menjadi perusahaan Fortune 500 dengan lebih dari 260.000 saudara dan sistem rantai pasokan yang lengkap.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: