Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KOL Stories x Fahmi Hakim: Cara Cermat Raih Kesuksesan di Tahun Kebangkitan

KOL Stories x Fahmi Hakim: Cara Cermat Raih Kesuksesan di Tahun Kebangkitan Kredit Foto: Instagram/Fahmi Hakim

Selanjutnya, cari produk penetrasi atau produk yang dapat masuk ke pasar dengan cepat. Contoh, target pasar ibu rumah tangga, permasalahannya ada pada anak-anak. Maka, contoh produk yang tepat adalah baju rumahan untuk anak atau madu untuk kesehatan anak.

Ketiga untuk urusan pemasaran, Anda bisa gunakan paid marketing sebagai solusi pemasaran tercepat, contohnya melalui Facebook Ads, Instagram Ads, atau endorse. Jika modalnya terbatas, gunakan organic traffic. Namun, growth bisnisnya akan lebih lama. Bisa dimulai dari posting barang di marketplace gratis atau jual ke orang terdekat terlebih dahulu.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Dari Wuhan, Bisnis Otomotif Konglomerat Dongfeng Motor Mendunia

Keempat, proses distribusi dilakukan secara online, bisa menggunakan kurir atau digital. Misalnya, bisnis kita tidak hanya menjual madu, tetapi juga menjual e-book yang membahas tentang kesehatan anak.

Terakhir adalah kolaborasi. Karena saat ini bisnis butuh kolaborasi, termasuk untuk mendapatkan growth, kita perlu membuka ruang affiliate karena sistem dropship sudah tidak zaman, apalagi franchise. Dengan model bisnis affiliate, kita bisa menjual produk hanya menggunakan link saja. Selain itu, Anda bisa kolaborasi dengan kompetitor, tetapi tidak dengan produk yang sama. Itu strategi menurut saya di tahun 2021

Apa arti sukses menurut Mas?

Saya memaknai sukses itu sesuai dengan ajaran agama saya, yaitu ketika saya bisa tutup usia dengan keadaan yang baik. Jadi, bisnis yang sedang saya tekuni adalah jalan untuk nafkah menjemput surga, bukan semata-mata untuk mendapatkan hasil duniawi.

Berdasarkan pengalaman Mas, apa hal yang palimg berkesan ketika membangun usaha?

Ada beberapa hal yang berkesan setelah membangun bisnis. Pertama, saya sempat diragukan oleh mertua sendiri sebelum menikah karena dengan penghasilan yang tidak pasti dari bisnis yang baru berdiri.

Kedua, saya pernah dijauhi teman-teman karena saya sibuk mengurusi bisnis, karena saat itu saya lulus bukan sebagai sarjana sehingga jalan yang bisa dituju hanya melalui bisnis saja. Saat itu saya merasa hidup saya sendirian dan terasingkan. Namun seiring berjalannya waktu, saya mendapat teman baru di lingkungan baru.

Ketiga, seputar keuangan. Perusahaan memiliki strategi yang matang sebelum menjual suatu produk. Namun, saat kondisi sedang susah dan gaji karyawan tidak cukup, pada akhirnya saya terpaksa berkorban untuk menjual barang pribadi seperti motor dan mobil dalam waktu singkat untuk membayar gaji dan biaya operasional.

Apa pesan Mas kepada penonton KOL Stories yang mungkin masih dalam perjalanan untuk mencapai kesuksesan?

Pesan saya adalah bila hidup belum banyak berubah, jangan salahkan siapapun dan jangan salahkan apapun, tetapi berkacalah. Jadi, jangan pernah menyalahkan orang lain, tetapi salahkan diri kita sendiri. Karena, yang mengambil tanggung jawab di hidup ini adalah diri kita sendiri.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: