Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kapokmu Kapan?! Indofarma, Pyridam Farma, hingga Kimia Farma Ngamuk Terus!

Kapokmu Kapan?! Indofarma, Pyridam Farma, hingga Kimia Farma Ngamuk Terus! Kredit Foto: Bloomberg
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pergerakan sejumlah saham farmasi masih terus bergeliat liar sepanjang perdagangan bursa sesi pertama, Selasa, 12 Januari 2021. Tak main-main, mulai dari saham Indofarma, Pyridam Farma, hingga Kimia Farma pun merapatkan diri di daftar top gainers, saham dengan penguatan tertinggi.

Melansir dari RTI, tren penguatan saham farmasi sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir. Pengumuman pemerintah mengenai vaksinasi Covid-19 yang akan dimulai pada Rabu, 13 Januari 2021 semakin menjadi cambuk untuk mencetak penguatan yang lebih besar. Baca Juga: Merinding! Orang-Orang Nekat Tinggal di Apartemen Super Angker Gara-Gara Harga Properti....

Sampai dengan jeda siang ini, saham PT Indofarma Tbk (INAF) memimpin saham farmasi lainnya dengan apresiasi 11,20% ke level Rp6.950 per saham. Adapun kemarin sore, saham INAF parkir dengan penguatan 25,00% ke level Rp6,250 per saham. Jika dikalkulasikan, kenaikan harga saham INAF dalam tiga bulan terakhir mencapai 118,55%. Baca Juga: Kasih Cuan 140% Lebih dalam Sekejap, Saham Perusahaan Ini Dapat Lampu Kuning!

Berada di urutan berikutnya, saham PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) tercatat membukukan apresiasi sebesar 10,82% ke level Rp1.485 per saham pada penutupan sesi pertama siang ini. Adapun sehari sebelumnya, saham PYFA ditutup hijau 24,65% ke level Rp1.340 per saham. Saham PYFA tercatat sudah menguat hingga 72,67% dalam tiga bulan ke belakang.

Tak mau ketinggalan, saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) juga ikut eksis di daftar top gainers. Kendati tak setinggi kawannya, saham KAEF membukukan kenaikan sebesar 8,53% ke level Rp7.000 per saham pada siang ini. Menutup sesi kedua Senin kemarin, saham KAEF menguat 20,00% ke level Rp6,450 per saham. Akumulasi kenaikan harga saham KAEF dalam tiga bulan terakhir mencapai 120,13%.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: