Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Tesco, Konglomerat Supermarket Inggris Raya Racikan Imigran Yahudi

Kisah Perusahaan Raksasa: Tesco, Konglomerat Supermarket Inggris Raya Racikan Imigran Yahudi Kredit Foto: Alamy
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tesco Plc adalah peritel multinasional papan atas Inggris yang menjual berbagai produk seperti makanan dan pengecer barang dagangan umum. Raksasa yang berkantor pusat di Welwyn, Garden City ini menyandang gelar peritel terbesar ketiga di dunia jika diukur dengan pendapatan kotornya.

Jejaknya telah ada sejak pertengahan abad ke-20. Hingga kini, Tesco memiliki banyak cabang yang tersebar di Asia dan Eropa. Secara khusus ia menjadi pemimpin pasar bahan makanan di Inggris (28,4 persen), Irlandia, Hongaria, dan Thailand.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Ketika Wabah SARS Justru Bentuk JD.Com Jadi Raksasa E-Commerce China

Peritel terkemuka ini telah mencatatkan namanya dalam Fortune Global 500 di tahun 2020 pada urutan ke-103. Dalam daftar perusahaan terkaya itu, Tesco membukukan pendapatan 82,70 miliar dolar AS. Laba bersih yang diraih mungkin sedikit turun sekitar 28,9 persen, namun dengan 1,24 miliar per tahunnya, ia masih cukup stabil.

Dari 2015, penurunan signifikan dalam daftar tersebut sangat memukul Tesco. Ini adalah penurunan terparah sejak ia mendapatkan posisi tertingginya --urutan ke-51-- di tahun 2008.

Pada Selasa (12/1/2021), berikut ini akan disajikan oleh Warta Ekonomi terkait kisah perusahaan raksasa, Tesco.

5449164becad04ce36839bbf?width=600&format=jpeg&auto=webp

Gerai peritel Tesco didirikan pada 1919 ketika John Edward (Jack) Cohen mulai menjual bahan makanan tambahan dari sebuah kios di Pasar East End Brixton, London. Di hari pertamanya ia berjualan, Cohen mendapat keuntungan sebesar 1 poundsterling dari total penjualan 4 pounds.

Cohen merupakan putra imigran Yahudi dari Polandia dengan ayah bernama, Avroam Kohen dan sang ibu, Sime Zaremba. Cohen telah lahir dan dibesarkan di London, dengan nama depan John Edward, tapi kerap dikenal sebagai Jack sejak usia dini.

Cohen kemudian menginvestasikan gaji sebesar 30 pounds dari layanan Perang Dunia I-nya di Royal Flying Corps untuk toko kecilnya tersebut. Tesco lambat laun muncul ke permukaan setelah lima tahun bergulat menjadi pedagang pasar. Pada 1924, momen bersejarah terjadi ketika Cohen membeli teh dari T.E. Stockwell, sehingga itu menghasilkan inisial nama Tes-Co.

Pada tahun 1932, Cohen secara resmi mendirikan Tesco Stores Limited. Nama aslinya adalah nama merek teh private label yang dijual Cohen, dibuat dari inisial T.E. Stockwell.

4596399_orig.jpg?width=555&height=400&name=4596399_orig.jpg

Impian Cohen --membawa konsep supermarket swalayan AS ke Inggris-- menjadi kenyataan pada tahun 1947 ketika Tesco membuka toko swalayan pertamanya, di St. Albans, Hertfordshire, tahun yang sama ketika saham Tesco Stores (Holdings) Limited pertama kali ditawarkan untuk dijual kepada publik.

Selama dua dekade berikutnya, Tesco berkembang pesat di seluruh Inggris Raya. Pertumbuhan ini dicapai hampir secara eksklusif dengan mengakuisisi rantai grosir yang lebih kecil. Yang fantastis, perusahaan membeli 200 cabang Harrow Stores Ltd pada tahun 1959.

Pada tahun 1960, Tesco mendirikan departemen khusus di toko-tokonya yang lebih besar yang disebut Home 'n' Wear untuk membawa barang dagangan non-makanan dengan margin lebih tinggi, termasuk pakaian dan barang-barang rumah tangga.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: